Catatan Berkarya sebagai Panitia Afirmasi “Gakin” PPDB online Kota Bontang

catatan ini saya buat sebagai refleksi dan perjalanan hidup saya pribadi. 


selama 2 tahun terakhir, sejak tahun 2015 saya ditugaskan mewakili sekolah untuk menjadi salah satu panitia afirmasi nilai tambah untuk masyarakat “Keluarga Miskin” /Gakin oleh Dinas pendidikan dalam program PPDB online. 

Setelah menjalani dan merefleksikan diri dalam tugas ini, saya memutuskan untuk mencatat beberapa hal, yang saya anggap sebagai pelajaran tentang kehidupan, sebagai sebuah pengalaman yang mewarnai kehidupan saya. Kami bertugas selama 2 minggu dan maksimal 1 bulan. Tahun ini, tempat pelayanan dipusatkan di SMKN 1 Bontang.

Dalam tugas ini, saya bertemu dengan banyak orang, rata-rata harian, kami melayani 45-50 orang. namun pernah juga sampai 90 orang. 

Bertemu dengan masyarakat kelas “bawah” ini, saya “melihat” dan mencoba memahami situasi mereka. usaha dan semangat mereka agar anak – anaknya mengenyam pendidikan membuat saya kagum. mereka datang berbondong-bondong, dari berbagai profesi, seperti misalnya, sopir, petani, nelayan, peternak, pembantu Rumah tangga,tukang  bangunan, buruh bangunan, dan pekerja serabutan lainnya. mereka datang dengan pakaian seadanya, tiada parfum wewangian sebagaimana gambaran masyarakat kelas “atas”. Dengan aroma campur aduk. mereka mengantri untuk mendapatkan point tambahan bagi anaknya. Bagi yang akan masuk SD mendapat tambahan usia 4 bulan, untuk yang akan ke jenjang SMP mendapat 2 poin dan untuk jenjang SMA mendapat 3 point. point ini diberikan sebagai upaya pemerataan pendidikan agar siswa dari keluarga miskin maupun dari daerah Pesisir juga dapat menikmati sekolah-sekolah negeri yang di kelola pemerintah, dan terutama juga bisa menikmati sekolah-sekolah favorit di Kota kecil ini. 

poin 2 untuk SMP dan point 3 untuk SMA itu adalah point tambahan yang cukup besar untuk bersaing “kursi” dalam PPDB online ini. 

Beberapa prosedur yang harus mereka penuhi untuk mendapatkan point ini, mereka harus melengkapi berkas berupa foto copy kartu KK, foto copy KPS (Kartu Perlindungan Sosial ) yang di keluarkan oleh KPM (Kantor Pemberdayaan Masyarakat) Kota Bontang. 

Kembali tentang beberapa hal yang saya perlu catat dan renungkan dalam menjalani tugas ini;

  1. Jika saya menganggap diri saya memiliki begitu banyak masalah dalam hidup ini, maka cobalah lihat orang lain. mereka juga memiliki masalahnya sendiri dan bahkan mungkin masalahnya lebih komplek dan rumit. terbukti beberapa KK yang kami layani ada banyak yang berlatar belakang single parent, ada lagi KK dengan jumlah anak yang banyak (ada yang mencapai 11 anak). sehingga tiada alasan bagi saya mengeluhkan hidup ini. Pelajaran pertamanya adalah TIDAK MENGELUH
  2. jika saya menganggap hidup ini beban, maka bagaimana mereka-mereka yang menjalani kehidupan ini dengan tingkat “ekonomi” yang lemah dan bahkan sangat lemah. bukankah mereka menanggung “beban” kemiskinan itu? pelajaran Keduanya adalah Hidup Ini indah tak ada beban yang membuat kita sulit tersenyum bahagia. semuanya berputar dalam rotasi dan evolusi bumi ini.
  3. Dalam kehidupan ini, yang termurni adalah Pelayanan tanpa pamrih yang disebut sebagai Karma Yoga. pekerjaan ini, tugas ini adalah pekerjaan mulia. karena itu, tugas ini menjadi ladang untuk menanam karma baik, menjadi ladang untuk menerapkan karma yoga. tanpa ladang, bagaimana kita bisa menanam sesuatu. itulah mengapa saya bergembira menerima tugas ini. 

Demikianlah yang dapat saya renungkan dalam pengalaman ini. 

semoga semua makhluk berbahagia. 

Om, Sarve bhavantu sukhinaḥ; Sarve santu nirāmayāḥ; Sarve bhadrāṇi paśyantu; Mā kashchit duḥkha bhāgbhavet; Oṁ Shāntiḥ, Shāntiḥ, Shāntiḥ

(Semoga semua makmur, bahagia dan bebas dari penyakit. Semoga semua mengalami peningkatan kesadaran, dan bebas dari penderitaan. Damailah hatiku, damailah hatimu, damailah kita semua.)

Diterbitkan oleh Ni Made Adnyani

Aku suka Menulis, aktifitas Mengajar dan Yoga

Tinggalkan komentar