Sutra I.11
anu-bhuuta-visaya-asampramosah smrtih
“ingatan membuat (Jivaatmaa atau Jiva Individu) tidak bisa lepas dari pengalaman-pengalaman masa lalu.”
Sutra I.12
abhyaasa-vairaagya-aabhyaam tan-nirodhah
“Nirodha, Penghentian atau Pengendalian terhadap Citta atau Benih Pikiran dan Perasaan dapat terjadi dengan Abhyaasa atau usaha intensif secara Terus-Menerus; dan Vairaagya atau Pelepasan Diru dari segala hal yang menciptakan keterikatan.”
Sutra I.13
Tatra sthitau yatno’bhyaasah
“Abhyaasa atau Upaya secara Terus-Menerus Membutuhkan Yatna, Kerja Keras; dan Sthiti atau Ketetapan Hati.”
Sutra I.14
sa tu diirghakaala nairantarya satkaara-aasevito drdhabhuumih
“Dengan upaya terus-menerus tanpa henti dan penuh devosi, atau penuh perhatian tanpa merasa terbebani, tercapailah kemantapan (dalam hal pengendalian citta, benih pikiran dan perasaan, inilah abhyaasa)
Sutra I.15
drsta-anusravika-visaya-vitrsnasya vasiikaara-samjnaa vairaagyam
“(Demikian seseorang mencapai) Vairaagya atau Pelepasan Diri yang sempurna-tiada lagi keterikatan dan kerinduan terhadap visaya, benda-benda, maupun keadaan-keadaan tertentu di luar, baik yang dilihatnya maupun yang didengarnya. Kemudian ia meraih Samjnaa atau Pengetahuan Sejati (yang bersifat sam atau tanpa konflik, tanpa pertentangan yang disebabkan oleh dualitas).”

