Andalan

AKSI NYATA MODUL 3.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

COVER BULETIN

Aksi Nyata Modul 3.3 yaitu Pengelolaan Program yang berdampak pada Murid. Program yang disusun diberi nama “Pembuatan Buletin Digital Berbasis Kelas”

Program pembuatan Buletin Digital  Kelas XI IPA 4 ini didasari oleh filosofi Pendidikan menurut KHD, yaitu “Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”. Filosofi ini memberi keluasan bagi murid untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif sebagai usaha persiapan kepentingan hidup murid itu sendiri

Program Buletin Digital ini merupakan program intrakurikuler, dimana program ini terintegrasi di dalam mata pelajaran. Program Buletin Digital ini juga merupakan program terobosan guna memenuhi ketentuan dalam Program yang dicanangkan oleh sekolah menuju Sekolah Adiwiyata. Belum pernah ada Buletin Digital berbasis kelas di SMAN 1 Bontang, sehingga Program ini merupakan terobosan baru yang akan sangat membantu murid mewujudkan visi misi sekolah berbudaya lingkungan. Berdasarkan pada hasil wawancara dengan beberapa murid, minat baca dan keterampilan menulis murid perlu ditingkatkan. 

Program Buletin Digital ini dapat memunculkan student agency, yaitu VOICE. Dilaksanakan dengan memberi kesempatan kepada murid untuk menyampaikan ide/gagasan tentang cara membuat karyanya. CHOICE. Dilaksanakan dengan memberikan kesempatan kepada murid untuk menentukan sendiri  topik-topik yang ingin disajikan dalam karya tulis atau karya inovatif. OWNERSHIP.  Produk berupa Buletin akan menjadi hak milik murid yang dapat dibagikan kepada murid di kelas lain maupun murid di sekolah lain dan juga masyarakat umum. Buletin ini akan menjadi karya bersama dan menjadi milik kelas.Buletin ini dikembangkan guna menumbuhkan 4 karakter Profil Pelajar Pancasila, yaitu berkebhinekaan Global, bergotong royong, bernalar kritis dan kreatif. Berkebhinekaan global dikembangkan dengan upaya memberi kesempatan berkomunikasi angtar teman, sehingga perbendaharaan dan kemampuan komunikasi lintas kelas dan lintas budaya dapat terjadi. Bergotong-royong dikembangkan dengan cara melatih kolaborasi antar murid dalam menyelesaikan buletin ini. Pembagian tugas yang jelas dan pemilihan peran ditentukan sendiri oleh murid. Bernalar kritis dikembangkan dengan menemukan solusi terhadap permasalahan pemanasan global. Sedangkan karakter kreatif dikembangkan dengan pembuatan produk karya hasil belajar yang variatif, diantaranya berupa infografis, poster, video dan games.

Buletin ini merupakan edisi perdana yang secara khusus membahas tentang tema Pemanasan Global. Buletin ini merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi murid. Gagasan Buletin ini adalah kebutuhan akan adanya karya tulis murid yang terintegrasi dengan mata pelajaran. Buletin ini juga sebagai upaya memberikan ruang dan kesempatan bagi murid dalam meningkatkan jam terbang menulis dan membaca serta membuat solusi dari permasalahan.

Buletin digital dapat di baca pada link berikut https://publuu.com/flip-book/22815/72018

Aksi Nyata pada Modul ini dilaksanakan selama 20 Hari, yaitu 1 – 20 April 2022. Sebelum dilaksanakan, saya telah membuat pemetaan dan analisis dengan metode BAGJA, yaitu sebuah menajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. BAGJA yaitu Buat Pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan rencana dan Atur Eksekusi.  Program ini sangat mungkin mencapai keberhasilan karena faktor-faktor pendukung (aset) yang dimiliki sekolah sangat menunjang, diantaranya:  Sekolah memiliki perpustakaan yang memadai dengan jumlah koleksi buku yang mencukupi; Jaringan internet yang memadai; Dukungan kepala sekolah; Guru; dan Murid. 

Andalan

RPP BLENDED LEARNING PENDIDIKAN AGAMA HINDU

Andalan

KARYA SISWA JILID 3 : BERMAIN PERAN

sebagai pendidik, saya berusaha mengeksplorasi bakat anak – anak didik saya agar mereka memiliki atau memunculkan karakter mereka, kreatifitas mereka dan yang terpenting mereka akan terlatih menghadapi berbagai situasi dalam hidup mereka.

bermain peran adalah melatih kecerdasan emosi kita. manusia itu sangat kompleks, sehingga model dan metode yang digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran juga beragam

berikut saya lampirkan beberapa drama yang kami kerjakan bersama

  1. Tilopa dan Naropa

naskah : https://adnyaninatha.com/2015/11/19/tilopa-dan-naropa/

Bagian 1 : Tilopa dan Naropa Bagian 1

Bagian 2 : Tilopa dan Naropa Bagian 2

Bagian 3 : Tilopa dan Naropa Bagian 2

 

2. Gayatri Sadhana

naskah : https://adnyaninatha.com/2016/05/23/cinta-yang-mencerahkan-gayatri-sadhana-laku-spiritual-bagi-orang-modern/

Bagian 1 : https://youtu.be/BixwD1VlEMU

Bagian 2 : https://youtu.be/9B51Fu96U3Q

Bagian 3 : https://youtu.be/KM1IXe6F7vM

 

semoga bermanfaat

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

API PERTAMA DI KAMPUS A 🔥

NM. Adnyani

Menyalakan Api Unggun

Ada peristiwa sederhana yang kadang justru menyimpan makna paling dalam. Malam itu, di Kampus A, untuk pertama kalinya aku menginap—menyatu dengan suasana baru yang penuh semangat dan harapan. Di tengah udara dingin dan langit yang temaram, kami bersiap menyalakan api unggun pertama di kampus ini.

Sore menjelang malam, seluruh persiapan dilakukan dengan antusias. Tak ada yang istimewa secara kasat mata: hanya tumpukan kayu, lingkaran obor, dan wajah-wajah muda yang bersemangat. Namun di balik itu semua, ada getaran batin yang tak bisa dijelaskan.

Bagi kami, api unggun bukan sekadar tradisi kepanduan. Ia adalah simbol: tentang persaudaraan, tentang keberanian memulai, tentang cahaya yang menuntun langkah di tengah gelap. Saat nyala pertama muncul, kurasakan sesuatu yang hangat mengalir—bukan hanya di kulit, tapi di hati.

Aku ingin menyalakan kembali spirit kepanduan—api yang mungkin sempat redup oleh rutinitas, kini kubakar lagi dengan niat dan keyakinan.

Dan entah bagaimana semesta ikut menata semuanya begitu tepat. Tepat sebelum aku menyulut api, telepon dari Ibu berdering.

Suaranya lembut, tapi menggetarkan:

“Selamat hari lahir, Nak. Hari ini Sukra Umanis Warigadian—wetonmu.”

Aku terdiam sejenak. Ternyata malam yang kupilih untuk menyalakan api unggun pertama di Kampus A adalah hari kelahiranku sendiri.

Langit di atas seolah ikut menyala bersama api unggun yang kini membesar. Aku tersenyum, menyadari bahwa tidak ada kebetulan — semua sudah diatur, agar aku memulai perjalanan ini bukan hanya sebagai pengalaman baru, tetapi sebagai perjalanan spiritual.

Sebuah pertanda spiritual yang terasa begitu tepat. Api yang menyala di depan mata seakan menyatu dengan api semangat di dalam diri, menandai awal dari perjalanan baru—bukan hanya secara fisik, tapi juga secara batin.

Malam itu bukan sekadar kegiatan pramuka atau pelatihan karakter. Ia menjadi titik balik kesadaran bahwa pendidikan bukan hanya soal ilmu, tapi juga tentang pembentukan jiwa—jiwa yang berani menyalakan terang di tengah gelap, yang mampu menjaga api semangat meski angin tantangan datang bertiup.

Kini, setiap kali aku melangkah di halaman Kampus A, aku selalu teringat malam itu. Malam saat api pertama dinyalakan—dan semangat kepanduan kembali hidup di tempat ini.

Malam saat aku disadarkan bahwa perjalanan spiritual bisa dimulai dari hal sederhana, dari satu percikan nyala yang tumbuh menjadi cahaya kebersamaan.

Dan seperti pesan yang pernah Ibu ucapkan,

“Setiap api yang kau nyalakan dengan niat baik, akan selalu menemukan jalannya untuk menerangi.”

Malam itu, di bawah cahaya api dan langit yang berpendar lembut, aku berjanji pada diri sendiri: untuk terus menjaga nyala, untuk terus menghidupi semangat, dan untuk tidak lupa bersyukur atas setiap pertemuan antara waktu, tempat, dan makna.

Terima Kasih Ibu ❤️

Datatreya Stotra – 1

NM Adnyani

Brahmā Murāri Tripurāntakārī

Bhānuḥ Śaśi Bhūmisuto Budhaśca,

Guruśca Śukraḥ Śanirāhuketavaḥ

Kurvantu Sarve Mama Suprabhātam.

Terjemahan Bahasa Indonesia:

Semoga Brahmā sang Pencipta,

Murāri (Viṣṇu) sang Pemelihara,

dan Tripurāntaka (Śiva) sang Pelebur,

serta Surya (Bhānuḥ), Chandra (Śaśi), Mangala (Bhūmisuta), Budha, Guru (Bṛhaspati), Śukra, Śani, Rāhu, dan Ketu —

semuanya memberiku pagi yang baik, penuh cahaya, kedamaian, dan keberkahan.

✨ Makna Spiritualitas:

Mantra ini biasa dilantunkan pagi hari sebagai doa pembuka aktivitas — simbol kesadaran bahwa seluruh kekuatan alam semesta bekerja bersama untuk memberikan kehidupan yang baru setiap hari.

“Suprabhātam” berarti pagi yang suci, cerah, dan penuh kesadaran dharma.

Maknanya:

Brahmā memberi kekuatan mencipta ide baik, Viṣṇu memelihara kedamaian hati, Śiva melebur kelelahan dan pikiran negatif, Planet-planet (graha) menyeimbangkan energi kehidupan, dan manusia diingatkan untuk memulai hari dengan bhakti dan rasa syukur.

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai