Puisi Patah Hatiku

Di ujung malam yang sunyi,
Dingin merasuk dalam hati.
Kau pergi tanpa kata perpisahan,
Meninggalkan rasa pilu dan sunyi.

Komunikasi putus, sepi terasa,
Seperti angin yang menghempas tanpa henti.
Ku mencari bayangmu dalam gelap,
Namun hanya hampa yang terasa.

Puisi ini jadi saksi bisu,
Akan derita hati yang terluka.
Saat kata-kata tak lagi terucap,
Kau pergi dan biarkan hati patah.

Namun dari patah, ku temukan kekuatan,
Mengumpulkan serpihan luka yang tercecer.
Memulai langkah baru tanpa hadirmu,
Meski hati masih patah, ku akan bangkit.

Diterbitkan oleh Ni Made Adnyani

Aku suka Menulis, aktifitas Mengajar dan Yoga

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai