NM. Adnyani

Apa yang membuat seseorang rela meninggalkan kenyamanan rumah untuk mengembara? Bapak Muhammad Saipul, seorang travel writer, mungkin punya jawabannya.
Suasana Aula SMAN 1 Bontang pada Rabu, 19 Februari 2025, dipenuhi dengan antusiasme dan kekaguman para siswa. Dalam program Guru Tamu hari itu, Muhammad Saipul, S.Hut., berbagi pengalaman perjalanannya serta memperkenalkan dunia travel writing kepada siswa-siswi.

“Menjelajah tempat tak dikenal sendirian adalah hal terbaik yang dapat dilakukan untuk menyenangkan diri sendiri,” ujar Muhammad Saipul dalam sambutannya. Jejak perjalanannya membentang luas, dari berbagai pelosok Indonesia hingga Asia Tenggara, setiap langkahnya terekam dalam tulisan. Hingga saat ini, ia telah menerbitkan empat buku serta beberapa artikel yang mengisahkan pengalamannya menjelajahi berbagai tempat. Selain berbagi cerita, ia juga menampilkan foto-foto perjalanan yang memukau, seolah membawa para siswa turut serta dalam petualangannya.

Dalam sesi pemaparannya, Muhammad Saipul menjelaskan bahwa seorang travel writer adalah seseorang yang mendokumentasikan perjalanan mereka dalam bentuk tulisan, baik mengenai destinasi wisata, keunggulan pariwisata, maupun kebudayaan setempat. Keunikan seorang travel writer terletak pada keberanian mereka menjelajahi rute-rute yang jarang dieksplorasi oleh kebanyakan orang. Perspektif inilah yang menjadikan tulisan mereka berbeda dari sekadar catatan perjalanan biasa—mereka menemukan sisi autentik suatu tempat yang mungkin terlewat oleh para turis.
Program Guru Tamu kali ini mendapat respons positif dari para siswa, yang terlihat dari antusiasme mereka dalam sesi tanya-jawab. Dengan penyampaiannya yang santai namun berbobot, Muhammad Saipul berhasil memotivasi siswa untuk mulai mencatat perjalanan mereka sendiri. Salah satu momen yang paling menghibur adalah ketika ia bercerita tentang pengalamannya mencari makanan halal di luar negeri, yang mengundang gelak tawa dari seluruh peserta.

Sebagai penutup, ia berpesan kepada siswa-siswi SMAN 1 Bontang, “Bontang butuh anak muda yang berkarya, bukan sekadar bergaya.” Program Guru Tamu ditutup dengan sesi foto bersama, mengabadikan momen inspiratif yang tak terlupakan bagi para siswa.
Kontributor Naskah: Sahira-Tim Ekskul Pers dan Jurnalistik SMAN 1 Bontang
