Renungan #Gita: Saat Ajal Tiba dengan Kesadaran Terpusat pada-Ku, Niscaya Mencapai-Ku

sadar akan jiwa. dengan cara bagaimana. renungkan

avatar triwidodoGita Kehidupan Sepasang Pejalan

buku bhagavad gita

Cover Buku Bhagavad Gita

Setiap kali menengok kerabat yang sedang mendekati ajal, para kerabat yang mengerumuninya meminta dia yang sudah berada diambang kematian tersebut menyebut “La Ilaha Ilallah”. Bila dia bisa mengucapkannya, maka sebuah berkah tak terkira bagi yang bersangkutan. Di bawah ini adalah penjelasan yang mirip, mengapa hal demikian dilakukan.

Bhagavad Gita 8:5

“Saat ajal tiba, seseorang yang meninggalkan badan dengan seluruh kesadarannya terpusatkan pada-Ku, niscaya mencapai-Ku. Tiada keraguan dalam hal itu.” Bhagavad Gita 8:5

“Saat ajal tiba – ini adalah closing scene atau adegan akhir dalam salah satu episode kehidupan kita. Tentunya, adegan akhir ini menjadi awal dari episode baru. Akhir adegan dalam episode ini, mengantar kita pada adegan pembukaan dalam episode berikutnya.

“Jika sepanjang hidup kita sudah melatih diri untuk senantiasa berada dalam kesadaraan Jiwa, maka dalam kehidupan berikutnya kita akan melanjutkan upaya itu. Namun, jika dalam kehidupan ini kita sudah mencapai kesempurnaan, dan saat ajal…

Lihat pos aslinya 491 kata lagi

Renungan Diri: Jalan Kasih, Lembut, Penuh Rasa Bhakti, Pengabdian Purna Waktu, Sepenuh Hati

Jalan kasih

avatar triwidodoGita Kehidupan Sepasang Pejalan

buku ultimate learning

Cover Buku The Ultimate Learning

“Wahai Hyang Maha Menawan,

Engkau telah mengisi nama-Mu

dengan kekuatan-Mu yang berlimpah.”

Petikan dari Bait Ketiga Shiksha Shatakam diambil dari buku (Krishna, Anand. (2010). The Ultimate Learning Pembelajaran Untuk Berkesadaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)

 

“Nama yang dimaksud di sini adalah nama yang spesifik. Tidak berarti nama yang dimaksud ini lebih tinggi atau lebih penting daripada nama-nama lain. Sama sekali tidak.

“Nama yang spesifik ini, Krishna atau Hyang Mahamenawan, hanya digunakan karena Chaitanya hendak mengajak kita untuk menuju rumah-Nya lewat jalan kasih.

“Banyak jalan untuk menuju rumah-Nya, dan kita dapat memilih jalan yang mana saja, seperti tertulis dalam Bhagavad Gita, “Jalan mana pun yang kau tempuh, kau akan bertemu dengan-Ku!”

“Semua jalan benar adanya, sama-sama benar. Tidak ada satu pun jalan yang salah. Kesalahan adalah ketika kita bermalas-malasan dan tidak berjalan.

“Bila Hyang Maha Menawan hendak dituju, maka jalan kasihlah…

Lihat pos aslinya 264 kata lagi

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai