Dari Mencari Jodoh sampai Perubahan Arah Kehidupan dengan Tahapan Chatur Ashram

Gita, Gayatri dan sanyas dharma

avatar triwidodoGita Kehidupan Sepasang Pejalan

Gita Kehidupan Sepasang Pejalan Bagian 16

buku bhagavad gita 

Cover Buku Bhagavad Gita

Penjernihan Pandangan oleh Bhagavad Gita

“Bersyukurlah pada Gusti Pangeran atas segala rezeki dan materi lainnya, termasuk pasangan, anak, segala yang kita miliki. Tetapi jangan berhenti. Raih pula berkah-Nya. Baca ulang beberapa ayat sebelumnya – Krsna sudah menjelaskan secara panjang lebar,bagaimana kita dapat meraihnya.”  Penjelasan Bhagavad Gita 10:11 (Krishna, Anand. (2014). Bhagavad Gita. Jakarta: Pusat Studi Veda dan Dharma)

Catatan ini ditulis berdasarkan pemahaman saya saat ini. Pemahaman pada saat catatan ini di tulis. Mengapa ini perlu saya kemukakan? Karena berdasarkan pengalaman yang saya alami, banyak pandangan saya yang berubah setelah memperoleh “insight” dari Bhagavad Gita.

Saya pernah menulis bahwa pada waktu mencari pasangan saya selalu istikharah, “Ya Tuhan, kalau dia baik bagiku, bagi masa depanku, bagi keluargaku dan bagi agamaku, demikian pula aku baginya maka jadikanlah, tetapi kalau tidak baik jauhkanlah kami berdua!”  Mungkin sebagai akibatnya saya tidak pernah…

Lihat pos aslinya 2.014 kata lagi

Tanda Kasih Semesta

Kepada seluruh umat Hindu di kota Bontang
Saya menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya karena karena keterlambatan saya datang ke pura. Disebabkan karena saya terjebak macet di area pisangan, setelah terjadi kebakaran di area panorama dulu…..
Jalur di alihkan ke hop dan melewati pisangan. Sementara di pisangan macet total. Kendaraan saya ga bergerak.
Saya sudah menyampaikan kepada pengurus atas kemacetan yang saya alami. Saya telah pula memasrahkan diri bahwa saya tidak dapat melaksanakan tugas yang diamanatkan oleh pengurus kepada saya. (bertugas sebagai pemberi pengantar sembahyang yang dilakukan sebelum persembahyanga di mulai).
Mungkin keberadaan tidak mengijinkannya. Demikian pikir saya. Saya manut kehendak alam.
Setelah terbebas dari macet, saya pun tetap ke pura krn sudah niat.
Sesampainya di pura saya baru tau, ternyata pengurus memutuskan untuk persembahyangan di mulai saja dan pengantar sembahyang di berikan setelah persembahyangan selesai.
Dan sayapun akhirnya menyampaikan apa yang telah saya siapkan 2 minggu yang lalu.
Setelah selesai, saya sungguh merenungi semua kejadian tadi. Saya belajar pada bapak ibu umat hindu bontang, mereka sangat rendah hati, mereka sangat mendengarkan, Menghormati para pemimpin mereka. Mereka mampu untuk tetap duduk dan mendengarkan ocehan saya. Terimakasih bapak ibu umat sedharma. Semua ini atas kebaikan bapak ibu. Sembah sujud saya pada Keberadaan yang ada pada diri bapak dan ibu. Salam kasih saya. Karena bapak ibu saya bertumbuh dan belajar…
Salam rahayu…
Om shanti…

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai