Renungan Sufi: Di Dompet Hanya Ada Mata Uang Kasih, Bagaimana Bisa Membayar Selain Kasih?

Selamat Natal 2014

avatar triwidodoGita Kehidupan Sepasang Pejalan

Konon saat disalib pun Yesus malah mendoakan orang-orang yang menyalibnya, “Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.”

Di bawah ini adalah kisah sufi tentang Yesus.

buku samudra sufi

Cover Buku Samudra Sufi

“Master Sufi, Attar dari Nishapur pernah bercerita tentang Yesus: Para ahli kitab, ahli Taurat para cendikiawan tidak bisa menerima Yesus. Ajarannya yang mengutamakan kasih dan rasa di anggap berbahaya dan dapat meruntuhkan ‘apa yang mereka anggap’ Lembaga Keagamaan.

“Mereka menertawakan Yesus, mencemoohnya, namun tidak berhasil mengundang reaksi apa pun. Malah, Yesus mendoakan mereka. Para Murid mengeluh, ‘Rabbi, Master, Guru, mereka menghina, menertawakan Guru. Kok Guru tidak mencela mereka, malah mendoakan mereka? Aneh!’

“Yesus menjawab, ‘Tidak aneh, sahabatku, Aku hanya dapat memberikan apa yang aku miliki. Yang kumiliki hanyalah kasih, dan itu pula yang dapat kuberikan kepada mereka. Mata uang yang ada dalam kantongku adalah mata uang kasih. Aku tidak memiliki mata uang lain’.”  (Krishna, Anand. (2001).

Lihat pos aslinya 9 kata lagi

Renungan Gibran: Cinta Keluarga ada Pamrih , Cinta Tuhan hubungan Dagang, Praktekkan Kasih Cintai Tetangga!

Mengukur kasih, sulit nih yaa

avatar triwidodoGita Kehidupan Sepasang Pejalan

buku kahlil gibran

Cover Buku ABC Kahlil Gibran

“Cinta anda terhadap keluarga masih ada pamrihnya, sehingga belum bisa disebut ‘kasih’. Dengan anggota keluarga, cinta dan kewajiban bercampur-aduk. Lalu, cinta terhadap mereka yang jauh dari anda bisa disebabkan oleh rasa ‘rindu’. Karena jauh, anda mengingat mereka. Kalau bertemu, bisa-bisa berantem. Itupun belum ‘kasih’.

“Kemudian hubungan anda dengan Tuhan disebut cinta pun belum tepat, karena warna ‘takut’ yang begitu kental. Kebanyakan orang tidak mencintai Tuhan. Mereka takut akan ‘hukuman-Nya’. Takut akan api neraka atau berharap bisa masuk sorga. Hubungan seperti itu tak lebih daripada hubungan dagang. Anda belum mencintai Tuhan!

“ Itu sebabnya Gibran menganjurkan, ‘Cobalah dengan tetanggamu.’ Anda tidak serumah dengan dia, tetapi juga tidak jauh dengan dia. Dekat, tapi jauh. Jauh, tapi dekat. Dan, mencintai seorang tetangga sungguh sulit! Kahlil Gibran justru menjadikan ‘cinta dan simpati terhadap tetangga’ sebagai tolok ukur sederhana mengenai ‘kasih’ anda.

“Ia tidak bicara tentang ‘bantuan’. Ia tidak bicara…

Lihat pos aslinya 231 kata lagi

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai