Renungan Diri: Amarah adalah Akibat dari Keinginan Kita Sendiri

Lagi2 amarah. Bagaimana mengelolanya?

avatar triwidodoGita Kehidupan Sepasang Pejalan

buku medina sehat sekejap

Cover Buku Medina

“Ribuan tahun sebelum lahirnya psikologi modern, para pujangga di Timur sudah mulai memikirkan masalah-masalah psikis dan efeknya terhadap kesehatan manusia. ‘Amarah’, misalnya, oleh Sri Krishna dijelaskan sebagai akibat dari rasa kecewa. Dan rasa kecewa itu sendiri merupakan akibat dari keinginan-keinginan yang tak terpenuhi. Jadi, sesungguhnya ‘amarah’ adalah akibat keinginan manusia.

“Karena itu, untuk mengatasi amarah, hanya ada dua jalan. Memenuhi setiap keinginan atau tidak berkeinginan sama sekali.

“Yang pertama, memenuhi setiap keinginan jelas mustahil. Kursi presiden hanya satu. Yang menginginkannya sekian banyak. Jelas, yang tidak memperolehnya akan kecewa.

“Yang kedua, tidak berkeinginan. Tidak mustahil, tetapi sulit sekali. Kesadaran kita harus selalu prima dan berada pada lapisan yang teratas, sehingga kita bisa menerima ‘ada adanya’, tanpa keinginan pribadi. Dalam keadaan ini, kita sudah berserah diri sepenuhnya kepada Kehendak ILahi, no question asked, not mine but let Thy will be done! Kita tidak lagi mempertanyakan kebijakan-Nya, tetapi menerima sepenuhnya…

Lihat pos aslinya 117 kata lagi

Renungan Diri: Nafas yang Kacau Menjauhkan Diri dari Tuhan

“Setiap kali kita bernafas, jantung berdetak 3 kali dan otak berdenyut 9 kali. Rata-rata kita bernafas 15 hingga 18 kali per menit, maka jantung berdebar kurang lebih 45-50 kali, dan seharusnya otak berdenyut 180 kali. Ini dalam keadaan biasa.

avatar triwidodoGita Kehidupan Sepasang Pejalan

buku mederi

Cover Buku Mederi

“Nafas yang teratur akan mengatur detak jantung, dan jantung yang berirama akan menurunkan denyutan otak, sehingga otak dapat bekerja dengan baik. Pikiran menjadi tenang, jernih.

“Setiap kali kita bernafas, jantung berdetak 3 kali dan otak berdenyut 9 kali. Rata-rata kita bernafas 15 hingga 18 kali per menit, maka jantung berdebar kurang lebih 45-50 kali, dan seharusnya otak berdenyut 180 kali. Ini dalam keadaan biasa.

“Dalam keadaan ‘luar’ biasa, misalnya saat naik tangga, depresi, cemas, marah, dan mengalami stress dalam bentuk apapun, siklus nafas kita berubah menjadi 24 hingga 36 kali per menit. Saat itu jantung berdebar di atas 100 kali per menit dan otak pun berdenyut sangat cepat.

“Kita menciptakan ketidakseimbangan didalam diri. Kita mengacaukan irama alam. Kita menjadi sangat tidak alami. Dalam bahasa agama, keadaan ini disebut jauh dari Tuhan, dan Allah.”  (Krishna, Anand. (2005). MedEri MedisMeditasi Persepsi Baru Bagi Manusia Baru. One Earth Media)

Lihat pos aslinya 123 kata lagi

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai