MINDFULNESS DAN BAGAIMANA CARA KERJA OTAK

Otak manusia adalah organ yang sangat kompleks. 90% dari aktivitasnya terjadi di alam bawah sadar. Artinya, walaupun kita berasumsi bahwa kita memiliki beberapa kontrol terhadap bagaimana kita berpikir, merasakan dan berperilaku, sains modern menunjukkan tidak sesederhana itu. Konsep neuroplastisitas adalah bidang ilmu yang baru dan menarik. Konsep tersebut menyoroti bahwa, otak kita terus menerus dibentuk kembali sepanjang hidup kita oleh pengalaman maupun pikiran kita. Dengan demikian, fokus dari kesadaran kita yang menentukan jaringan otak mana yang diperkuat dan mana yang melemah atau hilang. Itu berarti bahwa ketika kita terjebak dalam siklus khawatir atau sifat lekas marah, maka hal itu akan memperkuat jaringan di dalam otak yang berhubungan dengan fungsi tersebut. Semakin kita merasa khawatir maka akan semakin menjadi lebih mengkhawatirkan sesuatu. Bagaimanapun juga, dilihat dari sisi lain, jika kita berlatih untuk tenang dan fokus, kita bisa memperkuat jaringan otak, sebagaimana otak manusia berbeda dari hewan. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh area depan otak yang disebut frontal lobus yang juga sering disebut otak baru karena merupakan otak terakhir yang berkembang dalam evolusi kita. Ketika bagian otak kita ini berkembang dengan baik, maka dapat membantu mengelola emosi kita yang kuat dan merespons dengan fleksibel, bahkan ketika kita merasa kewalahan. Hal ini juga membantu kita menyelaraskan perasaan terhadap orang lain dengan merasakan empati dan pengertian yang mendalam. Ketika kita merasa khawatir, terganggu atau terjebak pada pencapaian tujuan, fungsi otak kita lebih didominasi oleh bagian otak lama, yang memiliki bagian bernama Amigdala. Amigdala berkaitan dengan respons menghadapi atau lari yang sifatnya kuat mengaktifkan kapan kita merasa stres atau cemas kemudian melepaskan hormon dan bahan kimia seperti kortisol dan adrenalin. Itu sebabnya stres memiliki dampak besar pada kita. Kesadaran penuh (Mindfulness) adalah teknik yang dapat membantu kita mengelola proses ini secara lebih efektif dengan membangun keterampilan konsentrasi, perhatian dan kapasitas untuk mengarahkan kesadaran kita dengan cara tertentu. Dengan begitu dapat berarti bahwa, kecil kemungkinan untuk kita dapat dengan mudah mengalami emosi yang kuat yang dikendalikan oleh amigdala. 

Hal itu juga menunjukkan bahwa kita dapat memilih untuk merasakan emosi dan pikiran kita. Dalam hal ini, kita juga berperan aktif dalam mengubah cara struktur otak kita untuk berkembang dalam banyak hal, sama seperti cara kita dapat mengubah bentuk tubuh dengan melakukan latihan tertentu di gym. Ketika kita berlatih meditasi secara teratur, kita membangun kapasitas untuk menjadi sadar akan pemikiran dan emosi. Ketika pikiran kita menjadi lebih tenang, sistem syaraf kita mampu memperoleh informasi yang lebih akurat dan dapat mengakses kapasitas untuk kreativitas, fleksibilitas dan pemikiran lateral yang memungkinkan kita untuk mengelola diri hadapi situasi yang menantang dengan lebih terampil. Ketika kita membangun keterampilan akan kesadaran penuh (mindfulness), kita masih mengalami perasaan negatif seperti frustasi, kekecewaan atau ketakutan atau sifat lekas marah, tetapi penelitian menunjukkan bahwa kita pulih lebih cepat. Sekarang kita telah mengetahui berdasarkan penelitian mengenai perkembangan otak, bahwa meditasi teratur dan latihan kesadaran penuh (mindfulness), dapat mengurangi ukuran amigdala, dapat mengurangi tingkat hormon stres dan memperkuat koneksi ke lobus frontal (otak bagian depan), semua ini berarti kita cenderung hidup dengan lebih sedikit stres dan lebih banyak kebahagiaan. 

MINDFULNESS

Apa itu Mindfulness?

Pertanyaan ini telah memenuhi pikiran saya selama beberapa waktu. Sebuah kata yang mungkin terdengar lazim bagi kita semua, tetapi saya terus bertanya kepada diri sendiri, apakah saya benar-benar tahu arti di baliknya?

Persepsi awal saya tentang Mindfulness mengitari asumsi bahwa hal tersebut hanyalah sebatas keadaan tenang saat mempraktikkan sebuah aktivitas seperti meditasi. Oleh karena itu, saya selalu memiliki pola pikir bahwa hal tersebut hanya dilakukan oleh penganut ajaran Buddha.

Namun, setelah mengetahui bahwa konsep Mindfulness mencakup jauh lebih dari itu, saya menyadari bahwa saya telah mempraktikkannya jauh sebelum Mindfulness diperkenalkan kepada saya. Mindfulness bukanlah sesuatu yang menjadi milik satu kelompok tertentu. Hal tersebut pun tidak hanya dipraktikkan melalui diam. Hal tersebut bukanlah sebuah kegiatan tersendiri melainkan metode tentang cara melakukan sebuah aktivitas. Mindfulness cenderung menjawab pertanyaan Bagaimana daripada Apa.

Mindfulness mengajarkan saya untuk hadir sepenuhnya dan menyadari keadaan terkini saya serta memberikan respons yang paling tepat dalam keadaan apapun, saya telah belajar untuk mengurangi kebiasaan menuntut dan untuk lebih bersyukur akan segala sesuatu. Saya juga menyadari bahwa Mindfulness adalah sesuatu yang kita semua miliki secara alami, namun hal tersebut akan tersedia bagi kita ketika kita melatihnya setiap hari.

Tetapi, setelah mengetahui berbagai manfaat dari mempraktikkan Mindfulness, masih cukup menantang bagi saya untuk menerapkannya di dalam setiap kegiatan. Beberapa hari mungkin mengharuskan saya untuk menyelesaikan masalah secepat mungkin dan untuk itu saya selalu mencoba sebaik mungkin untuk mengalokasikan 5 hingga 15 menit dalam sehari untuk melakukan aktivitas favorit saya dimana saya dapat menerapkan Mindfulness sepenuhnya.

Beberapa kegiatan yang saya suka lakukan adalah, membaca, shalat dan juga berjalan secara mindful. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menenangkan diri saya dari hari yang penuh tekanan tetapi juga mendidik saya melalui cara-caranya tersendiri. Dengan membaca, saya dapat melihat dunia melalui perspektif orang lain. Melalui melakukan salat, saya dapat memperkuat hubungan saya dengan Yang Mahakuasa. Dan melalui melakukan jalan-jalan saya dapat mengamati lingkungan saya dan mengingatkan kepada diri sendiri betapa diberkatinya saya.

Mindfulness terbuka untuk semua orang tanpa terkecuali. Terlebih dengan adanya fakta bahwa kita hidup di lingkungan yang sangat sesak, dimana segala sesuatunya bergerak lebih cepat daripada kecepatan kita mencerna informasi. Mindfulness menyediakan cara bagi setiap orang untuk menikmati setiap momen dan memberikan rasa ketenangan, terlepas dari kenyataan bahwa kita hidup di lingkungan yang begitu padat. Apa yang lebih baik daripada itu?

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai