Mengukur kasih, sulit nih yaa
Gita Kehidupan Sepasang Pejalan
Cover Buku ABC Kahlil Gibran
“Cinta anda terhadap keluarga masih ada pamrihnya, sehingga belum bisa disebut ‘kasih’. Dengan anggota keluarga, cinta dan kewajiban bercampur-aduk. Lalu, cinta terhadap mereka yang jauh dari anda bisa disebabkan oleh rasa ‘rindu’. Karena jauh, anda mengingat mereka. Kalau bertemu, bisa-bisa berantem. Itupun belum ‘kasih’.
“Kemudian hubungan anda dengan Tuhan disebut cinta pun belum tepat, karena warna ‘takut’ yang begitu kental. Kebanyakan orang tidak mencintai Tuhan. Mereka takut akan ‘hukuman-Nya’. Takut akan api neraka atau berharap bisa masuk sorga. Hubungan seperti itu tak lebih daripada hubungan dagang. Anda belum mencintai Tuhan!
“ Itu sebabnya Gibran menganjurkan, ‘Cobalah dengan tetanggamu.’ Anda tidak serumah dengan dia, tetapi juga tidak jauh dengan dia. Dekat, tapi jauh. Jauh, tapi dekat. Dan, mencintai seorang tetangga sungguh sulit! Kahlil Gibran justru menjadikan ‘cinta dan simpati terhadap tetangga’ sebagai tolok ukur sederhana mengenai ‘kasih’ anda.
“Ia tidak bicara tentang ‘bantuan’. Ia tidak bicara…
Lihat pos aslinya 231 kata lagi

