Renungan Gita: Bhakti = Mengabdi plus Penuh Kasih plus dengan Segenap Jiwa Raga

Saya akhirnya mulai mengerti kenapa masakan saya tdk dimakan oleh suami saya

Gita Kehidupan Sepasang Pejalan

buku bhagavad gita

Cover Buku Bhagavad Gita

Merasa sudah sebagai Abdi Tuhan? Hamba Allah? Pelayan bisa menjadi hamba, baby sitter bisa mengabdi, memelihara anak dengan profesional, apakah penuh kasih seperti anaknya sendiri? Apakah hatinya tidak bercabang ke anaknya di desa atau ke hal yang lain selain pekerjaannya?

“Krsna mengaitkan bhakti atau pemujaan, panembahan, devosi, dengan kasih. Bhakti, yang biasa diterjemahkan sebagai berbakti, mengabdi, atau memuja – sesungguhnya, memiliki makna yang jauh lebih dalam. Bhakti adalah semua itu plus dengan penuh kasih. Landasannya adalah kasih, kasih yang tak bersyarat dan tak terbatas.

…..

Bhakti mesti berlandaskan cinta-kasih tanpa batas dan tanpa syarat. Ditambah lagi dengan kata ananya – berarti, dengan segenap jiwa, raga, perasaan, pikiran, intelegensia, semuanya terpusatkan. Dengan kesadaran tunggal. Termasuk, ia tidak lagi memisahkan profesi, pekerjaan, kewajiban terhadap keluarga, masyarakat, lingkungan, dan lainnya – dari bhaktinya, dari pemujaannya.”  (Krishna, Anand. (2014). Bhagavad Gita. Jakarta: Pusat Studi Veda dan Dharma)

Dunia hanyalah…

Lihat pos aslinya 299 kata lagi

Diterbitkan oleh Ni Made Adnyani

Aku suka Menulis, aktifitas Mengajar dan Yoga

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: