Angka ini tidaklah asing bagi kalangan umat yang rajin melakukan olah spiritual, atau sadhana. Biasanya angka 108 merupakan jumlah dari biji2 yang dirangkai menjadi satu membentuk lingkaran yang kemudian di sebut japamala.
Japamala bisa di buat dari biji rudraksa, kayu tulasi, cendana ataupun kristal.
Tulisan ini saya buat karena ada pertanyaan dari para sahabat2 saya. Mengapa japamala berjumlah 108?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut berikut saya uraikan secara singkat.
Angka 108
108 dalam bahasa sansekerta disebut sebagai satu sahasrara. Dan 1008 disebut sebagai satu sastra. Angka ini disebut sebagai angka Tuhan.
Coba perhatikan berikut ini :
1×1=1
2×2=4
3x3x3=27
Sekarang kalikan jumlah tersebut
1x4x27=108
Angka 1 mewakili Tuhan yang satu
Angka 2 mewakili sifat Tuhan, saguna (berwujud) dan Nirguna (tak berwujud). Angka 2 juga adalah Brahman dan shakti (energi), purusha dan prakrti.
Angka 3 mewaliki 3 manifestasi kehidupan yaitu Brahma, Wisnu, dan shiva.
Pencipta, pemelihara dan pendaur ulang
Juga dapat di artikan lahir, hidup dan mati
Selanjutnya :
Jika angka ini di jumlahkan 1+0+8 = 9
9 adalah jumlah dewata nawa sangga yang menguasai masing2 arah penjuru mata angin.
Dalam alfabet sansekerta jumlahnya sebanyak 54 dengan 2 sifat yaitu maskulin dan feminim, maka 54×2=108
Demikian. Semoga bermanfaat.
Untuk melengkapi referensi para pembaca, berikut saya kutipkan sebuah link yang sangat menarik
http://hardisanatana.blogspot.com/2014/01/makna-filosofis-angka-108-dan-1008.html
Om shanti, shanti, shanti Om