Neo Cortex, Pengembangan Kemanusiaan kita

Tulisan ini dikutip dari Buku Bhagavad Gita, bab 8

Bagian depan otak manusia adalah neo cortex. bagian ini berfungsi untuk mengolah data. jika pada bagian neo cortex ini mengalami gangguan, apakah benturan dan lain sebagainya, maka seseorang tidak dapat mengolah data yg dimilikinya, ia akan bertindak semena-mena, tidak memiliki akal budi. seseorang tetap hidup, ia tetap memiliki aktivitas seperti makan, minum, sex, tidur, mencari nafkah. hanya satu yang tidak dimiliki yaitu Kemanusiaan. buku bhagavad gita

pengembangan kemanusiaan didalam diri kita, kemanusiaan itulah yang berempati, membuat kita menjadi bijak, dan membedakan kita dari hewan.
untuk menjadi bijak, kita tidak perlu menjadi tidak proposional. gunakan neo cortex sesuai fungsinya sehingga menjadi manusia yang berempati dan sekaligus bijaksana.
Berempati sekaligus bijak inilah watak manusia sempurna- purusha utama – purusotama. banyak diantara kita yang merasa sudah berempati, sudah sadar lingkungan – tapi masih merokok, masih membuang sampah sembarangan, masih memboroskan air.

setelah saya tidak makan daging sejak SMA sampai menikah, kemudian saya “diminta” kembali makan daging agar saya makan bergizi, dan “subur” untuk persiapan kehamilan. dan untuk kepentingan janin. well saya pun mulai makan ayam, ikan. setiap kali makan dipikiran saya merasa tidak enak dan kemudian pikiran lain juga muncul untuk mengingatkan diri demi “badan” demi janin. lama kelamaan saya biasa makan dan menikmatinya lagi.
pada suatu waktu tumbuhlah bintik kecil di kulit dan kemudian menyebar seperti eksim. tiap malam, garuk2 sana sini gatal. lalu berpikirlah saya, naa khan kena alergi. dan saya memutuskan untuk tidak lagi makan daging ayam dan ikan lagi.
atas hal ini, kepedulian saya tentang “badan” dan janin, barangkali termasuk kategori “kesadaran bodoh”. kenapa hanya memikirkan badan saya saja dan tidak memikirkan badan lain yang disembelih dan dihidangkan di meja makan.
intinya gunakan neo cortex pada fungsinya
cerita tentang pribadi saya itu saya tuliskan untuk mengingatkan diri saya bahwa saya tidak perlu ragu dan merubah kebiasaan saya untuk tidak makan daging lagi. hal ini juga terinspirasi dari Buku bhagavad Gita karya Bapak AK pada halaman 346. dimana beliau menceritakan tentang hal itu. saya merasa mengalami hal serupa sehingga saya menuliskan pengalaman saya sendiri.
terimakasih Bapak AK atas karya yang luar biasa ini __/\__

Diterbitkan oleh Ni Made Adnyani

Aku suka Menulis, aktifitas Mengajar dan Yoga

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: