Catatan ini dibuat sebagai resume dari seminar “Tips Sehat pada masa Lansia” oleh Bapak Dokter Made Tirtayasa yang dilaksanakan hari ini, minggu 14 agustus 2016 di Pura Bhuana agung.
Kegiatan ini digelar untuk mengisi arisan bulanan WHDI Kota Bontang.
Sebagaimana Lebah akan mengambil madu dari setiap bunga yang dihinggapinya, lebah tidak mengambil kelopaknya, lebah mengambil madunya. Demikian pula kita sebagai manusia, kita mesti mengambil yang manis, yang mulia, yang berguna dari setiap peristiwa, setiap pelajaran yang kita terima. lalu kemudian kita menyebarkannya. Demikianlah kita menggunakan waktu-waktu terbaik kita.
ada beberapa hal penting yang dapat di serap dari seminar ini yaitu bahwa setiap orang menginginkan kebahagiaan dalam hidup ini. kebahagiaan itulah keinginan tunggal dari manusia. dalam usia senja, lansia ataupun ULAMA (Usia lanjut masih aktif) setiap orang mendambakan kebahagiaan. untuk mencapai bahagia itulah seseorang perlu memahami proses menua, baik secara fisik dan psikologi.
uraian beliau sangat detail, karena beliau memang seorang dokter yang disiplin keilmuannya memahami seluk beluk fisik dn psikologis manusia. bagaimana penyakit mudah menyerang para Lansia.
untuk itu Beliau juga memberikan beberapa tips bagaimana tetap ceria dalam kehidupan lansia. Dari sekian banyak tips yang beliau sampaikan, yang paling saya ingat adalah pola hidup sehat, pola makan sehat, pola gerak/ olah tubuh, dan olah mental. hasil penelitian yang banyak berkembang di barat, menjadi referensi Beliau. ada banyak nilai-nilai universal yang bisa dipetik yaitu bahwa setiap orang lansia hidupnya bahagia karena mereka memahami proses menua, mereka mandiri, santai dan ceria.
bagaimana dengan Dunia Timur? adakah referensi untuk hidup bahagia dimasa lansia?
saya mencoba menguraikannya sedikit. hal ini bukan berarti saya anti impor. saya hanya mencoba berbagi bahwa dunia timur juga memiliki referensinya. dan bahkan barat mesti merujuk india untuk mendapatkan kesehatan secara utuh. secara holistik. kini barat secara terbuka menerima yoga dan meditasi dan menggunakannya sebagai gaya hidup. ada banyak penelitian tentang meditasi, salah satunya yang menggemparkan dunia barat bahwa “gen dapat diperbaiki”, Gen dapat diregenerasi ulang melalui meditasi. karena itu di banyak sekolah populer seperti harvard, menerapkan meditasi sebelum pelajaran dimulai.
di dunia Timur khususnya India dengan peradaban lembah sungai indus, banyak bereksperimen tentang manusia baik pada usia produktif maupun usia lansia, Para leluhur, para Rsi kita menuliskan hasil eksperimen itu.
contohnya, Maharsi Patanjali. Beliau adalah seorang ahli “bengkel manusia”. Beliau memahami seluk beluk bagaimana manusia bisa mencapai Kebahagiaan itu. karya terbesar beliau adalah Yoga Sutra Patanjali yang menjadi rujukan manusia modern untuk mempraktekkan Yoga.
astangga yoga atau 8 batang tubuh yoga ini, mewaliki seluruh eksperimen Beliau untuk mewujudkan agar manusia melewati berbagai fase dengan kebahagiaan. dari tahapan mental, nafas, olah tubuh, dan olah pikiran dengan meditasi.
Yoga adalah anak kandung dari ayur veda, ilmu kesehatan. atau dapat juga disebut ayur veda adalah ibu kandung dari yoga.
ayur veda adalah kitab veda yang berisi bagaimana agar seseorang berumur panjang, ayur, ayuh. tentu saja berumur panjang yang sehat, ceria dan berbahagia. Bhisma adalah contoh manusia dengan umur yang sangat panjang yang ada pada zaman Mahabharata.
Sistem astangga yoga, dan catur ashrama adalah panduan yang lahir dari peradaban Veda yang menuntun manusia untuk hidup bahagia. dalam catur ashrama, masa vanaprastha adalah masa pensiun dan setelah itu masa lansia adalah masa usia lanjut masih aktif. keaktifan yang dimaksud adalah keaktifan dalam pelayanan sosial, dimana pelayanan ini menjadi kegiatan purna tugas sebagai titik fokusnya. dimasa lansia inilah keterikatan di kurangi. hidup hanya untuk mewujudkan Cinta dan kebahagiaan, juga berbagi.
Demikian renungan hari ini
14082016
Om Sarve Bhavantu Sukhinah