Parade Webinar Sewindu Pandu Nusa Resmi Dibuka: Menyemai Dharma dalam Jiwa Anak Bangsa

NM. Adnyani

Pembukaan Parade Webinar

Dalam semangat refleksi dan kolaborasi, Parade Webinar Sewindu Pandu Nusa resmi dimulai pada Kamis, 26 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi penanda delapan tahun berdirinya Perkumpulan Acarya Hindu Nusantara (Pandu Nusa) yang konsisten menghidupkan pendidikan Hindu berkarakter di seluruh penjuru Nusantara.

Dengan mengusung tema “Menyemai Dharma dalam Jiwa Anak Bangsa”, parade webinar ini akan berlangsung selama lima hari berturut-turut, dari 26 hingga 30 Juni 2025, dengan menghadirkan narasumber berbeda setiap malam. Kegiatan diselenggarakan secara daring dan terbuka untuk guru, dosen, mahasiswa, serta praktisi pendidikan Hindu dari seluruh Indonesia.

Pembukaan resmi dilaksanakan pada Kamis malam pukul 19.00 WIB dan diawali dengan sambutan hangat oleh Endri Winarni, S.Pd.H., guru dari SMPN 1 Plemahan, Kediri, selaku pembawa acara. Dalam suasana khidmat, peserta bersama-sama menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Pandu Nusa, lalu memanjatkan doa pembuka yang dipimpin oleh Kadek Yogiarta, M.Pd.

Dr. Trimo, M.Pd

Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Trimo, M.Pd., Direktur Pendidikan Hindu, yang mewakili Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si, Dirjen Bimas Hindu RI. Dalam ceramah kuncinya, Dr. Trimo menekankan pentingnya pendidikan Hindu sebagai sarana menumbuhkan kesadaran spiritual dan karakter dharmika di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

Ketua Panitia, Ni Made Adnyani, S.Ag., M.Pd, dalam laporannya menyampaikan harapannya agar seluruh peserta mengikuti kelima sesi webinar secara utuh, karena setiap sesi memuat nilai-nilai penting yang mendukung pembelajaran Hindu yang mendalam dan kontekstual. Ia juga menyampaikan terima kasih atas kolaborasi dan partisipasi banyak pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini, serta secara khusus menyampaikan penghargaan kepada Direktur Pendidikan Hindu yang telah bersedia membuka kegiatan ini secara langsung.

Ketua Umum Pandu Nusa, Bapak Duwijo, S.Pd, turut memberikan sambutan inspiratif. Ia menegaskan bahwa delapan tahun perjalanan Pandu Nusa adalah bukti bahwa gerakan berbasis nilai, kolaborasi, dan semangat acarya dapat bertahan dan terus tumbuh menjadi kekuatan kolektif dalam memajukan pendidikan Hindu di Indonesia.

Setelah dibuka secara resmi, kegiatan dilanjutkan dengan paparan ceramah kunci (keynote speech) dari Dr. Trimo, M.Pd., selaku Direktur Pendidikan Hindu. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya transformasi pendidikan Hindu yang selaras dengan kebutuhan zaman, sekaligus tetap berakar pada nilai-nilai dharma yang membentuk karakter dan spiritualitas peserta didik.

Parade webinar ini dirancang sebagai ruang dialogis dan strategis untuk menggali berbagai pendekatan pendidikan Hindu yang reflektif dan membumi. Para narasumber dalam lima hari webinar ini di antaranya:

I Komang Edi Saputra, S.Ag, M.Pd

Dr. I Putu Widyanto, M.Pd.H

Miswanto, S.Ag., M.Pd.H

Dr. Kadek Aria Prima Dewi PF, S.Ag., M.Pd

Ni Made Adnyani, S.Ag., M.Pd.

Acara pembukaan kemudian ditutup dengan sesi dokumentasi dan foto bersama seluruh peserta yang hadir secara daring. Usai sesi dokumentasi, kegiatan berlanjut ke webinar perdana dengan tema “Spiritualitas dan Kesadaran Diri dalam Pendidikan Hindu”, yang dimoderatori oleh Kadek Yogiarta, M.Pd.

Melalui Parade Webinar Sewindu ini, Pandu Nusa berharap dapat terus menyemai benih dharma dalam jiwa anak bangsa melalui pendidikan yang menyentuh hati, membentuk karakter, dan menghidupkan nilai-nilai luhur Hindu dalam kehidupan sehari-hari.

TATA CARA MANDI BERSIH SETELAH HAID DALAM HINDU

NM. Adnyani

Dalam tradisi Hindu, khususnya di Nusantara seperti di Bali, seorang perempuan yang telah selesai masa haid perlu melakukan pembersihan diri secara lahir dan batin agar kembali dalam keadaan suci (suddha) sebelum melakukan aktivitas spiritual seperti sembahyang, masuk pura, atau mengikuti upacara.

🌼 A. PERSIAPAN SEBELUM MANDI

Pastikan darah haid telah benar-benar berhenti dan tubuh siap dibersihkan. Siapkan: Air bersih, bisa dari sumur, sungai, pancoran, atau mata air. Bunga panca warna (merah, putih, kuning, biru, oranye/pink) untuk mandi bunga. Canang sari sebagai persembahan (jika diperlukan). Pakaian bersih dan sopan untuk digunakan setelah mandi. Lakukan dengan niat tulus untuk menyucikan tubuh, pikiran, dan jiwa.

💧 B. PILIHAN TATA CARA MELUKAT

1. Mandi Bunga (Melukat di Rumah)

Langkah-langkah:

Campurkan bunga panca warna ke dalam wadah berisi air bersih. Duduk atau berdiri di tempat mandi yang tenang dan bersih. Ucapkan niat dan mantra:

🕉️ Om Ātma Tattva Śuddha Māṁ Svāhā

(Om, semoga hakikat jiwaku disucikan, Svaha)

Mandi biasa menggunakan sabun, sampo, dan membersihkan seluruh tubuh secara fisik. Kemudian, siramkan air bunga dari ubun-ubun ke seluruh tubuh. Setelah selesai, keringkan tubuh dan kenakan pakaian bersih.

2. Melukat di Sumber Air Suci (Beji, Pancoran, Sungai)

Langkah-langkah:

Bawa canang sari dan tirta (air suci), jika diperlukan. Ucapkan doa pembuka sebelum masuk ke air:

🕉️ Om Awighnam Astu Namo Siddham (Semoga tidak ada halangan, dan semua berjalan baik)

Sebelum menyiramkan air, baca mantra berikut:

🕉️ Om Gaṅge Ca Yamune Caiva Godāvarī Sarasvatī Narmade Sindhu Kāverī Jale’smin Sannidhim Kuru

Om, wahai Gangga, Yamuna, Godavari, Saraswati, Narmada, Sindhu, dan Kaveri — hadirkanlah kekuatan penyucianmu dalam air ini)

Siramkan air ke kepala dan seluruh tubuh, sambil membaca mantra:

🕉️ Om Ātma Tattva Śuddha Māṁ Svāhā

Bila di tempat dengan pancuran suci (misalnya Tirta Empul), gunakan setiap pancuran sesuai urutan, sebagai simbol pembersihan pikiran, perkataan, dan perbuatan. Setelah selesai, keluar dari air dengan penuh rasa syukur dan kenakan pakaian bersih.

C. SESUDAH MELUKAT

Kenakan pakaian sembahyang (kamen, kebaya, selendang). Lanjutkan dengan sembahyang di sanggah/pura jika memungkinkan. Ucapkan rasa syukur dan tekad untuk menjaga kesucian diri.

✨ MAKNA SPIRITUAL

Air melambangkan unsur kehidupan dan kesucian (amerta). Bunga melambangkan ketulusan dan keharuman batin. Mantra menggetarkan energi kesadaran agar proses mandi bukan sekadar fisik, tapi juga batiniah. Melukat adalah simbol untuk melepaskan kotoran sekala (fisik) dan niskala (spiritual).

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai