Renungan Diri: Perekat Rumah Tangga Kita Harta-Benda, Kewajiban atau Kasih?

Perekat Kasih

avatar triwidodoGita Kehidupan Sepasang Pejalan

buku jangka-jayabaya-500x500

Cover Buku Jangka Jayabaya

“Untuk menciptakan kerukunan dalam keluarga, kita membutuhkan perekat. Perekat apa yang kita miliki ? Harta benda, uang? Seorang istri menghormati suaminya karena ia masih mampu mencari nafkah dan membiayai keluarga. Suami membutuhkan istri untuk menjaga rumah dan merawat anak-anak mereka. Anak pun menghormati orangtua mereka sadar akan ketergantungan pada mereka. Ujung-ujungnya duit, uang, materi.

“Posisi suami sebagai Pencari Nafkah bisa diganti oleh siapa saja, bahkan oleh istrinya sendiri. Posisi istri sebagai penjaga rumah dan perawat anak dapat digantikan oleh para pembantu. Dan, bagi seorang anak, posisi kedua orangtuanya sebagai sumber dana, sudah pasti berakhir pada suatu hari. Bahkan, di negara-negara maju, posisi itu dapat digantikan oleh negara.

 

“Bila perekat yang kita miliki adalah perekat kewajiban, kerukunan yang tercipta bisa lebih langgeng. Selama kita masih merasa bertanggungjawab terhadap anggota keluarga yang lain, kita akan hidup Rukun. Kendati demikian, sense of duty, ‘merasa berkewajiban’ pun hanyalah sebuah…

Lihat pos aslinya 172 kata lagi

Diterbitkan oleh Ni Made Adnyani

Aku suka Menulis, aktifitas Mengajar dan Yoga

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai