Oṁ Saha nāvavatu; saha nau bhunaktu; Saha vīryam karavāvahai; Tejasvi nāvadhītamastu; Mā vidviṣāvahai; Oṁ Shāntiḥ, Shāntiḥ, Shāntiḥ
(Semoga Hyang Tunggal senantiasa melindungi kita; menjernihkan pikiran kita: semoga kita dapat berkarya bersama dengan penuh semangat; semoga apa yang kita pelajari mencerahkan dan tidak menyebabkan permusuhan; Damailah hatiku, damailah hatimu, damailah kita semua.)
Evaluasi diri yang akan dibicarakan bukanlah evaluasi diri “ala” sekolahan, oleh pendidik untuk peserta didik, dengan berbagai instrumentnya.
Evaluasi diri yang sedang dibicarakan adalah evaluasi tentang diri sendiri. tentang perjalanan bathin. tentang olah spiritual. tentang “hadiah” dari hidup meditatif, tentang meditasi.
Meditasi adalah urusan diri untuk mengurusi Diri. berikut ciri-ciri utama seorang Yogi, seorang Meditator, sebagaimana diberikan dalam percakapan keenam (Adhyaya VI) Bhagavad Gita :
- Tenang Menghadapi dualitas panas dingin; suka-duka; pujian-cacian; dan sebagainya.
- Tidak tergoyahkan oleh keadaan-keadaan diluar diri
- Segenap indra, pikiran dan perasaannya terkendali
- Baginya, tanah, batu dan logam mulia adalah sama; ia tidak terikat pada sesuatu apapun
- Memandang sama kawan dan lawan
- Bebas dari segala keinginan
- Bebas dari harapan maupun rasa kepemilikan
poin-poin diatas adalah supaya kita bisa mengevaluasi Diri, tidak cepat-cepat menganggap diri “sudah hebat” dan mulai mengajar meditasi. mulai menyebut diri seorang Yogi.
Tiada seorangpun yang bisa mengajarkan meditasi. klaim atau pengakuan demikian _ pengangkatan diri sebagai guru meditasi_ adalah ekspresi ego.
seorang Meditator, Yogi atau Ia yang telah meraih kesadaran jiwa adalah sangat dinamis. ia tidak lagi bisa duduk diam tanpa berbuat sesuatu.
Dirinya sudah tenang sehingga tidak perlu lagi menenangkan diri. Sambil berkarya, sambil melakukan apa saja, ia tetap tenang. ketenangan dirinya tidak pernah terganggu.
Di kutip dari sebuah Buku berjudul Soul Awareness hal 118-119
Om, Sarve bhavantu sukhinaḥ; Sarve santu nirāmayāḥ; Sarve bhadrāṇi paśyantu; Mā kashchit duḥkha bhāgbhavet; Oṁ Shāntiḥ, Shāntiḥ, Shāntiḥ
(Semoga semua makmur, bahagia dan bebas dari penyakit. Semoga semua mengalami peningkatan kesadaran, dan bebas dari penderitaan. Damailah hatiku, damailah hatimu, damailah kita semua.)