Mengikuti kegiatan PPG di bali selama kurang lebih 4,5 bulan aku telah mencoba menggunakan waktu secara berkualitas. Sejak 15 Juli 2019 ku injakkan kaki di pulau ini memang untuk tujuan-tujuan penting. Memang telah ku niatkan bahwa aku akan mengisinya dengan banyak berbuat daripada berbicara.
Di luar kegiatan PPG, ku awali aktivitas dengan mengunjungi Pura Tanah Lot. Untuk mengingatkan diri bahwa hidup ini harus di isi dengan perjuangan dan kerja keras. Pura Tanah Lot, tanah yang keras itu akan menjadi starting point untuk melihat bahwa ketika kita bekerja keras maka kehidupan akan “melunak”.
Setelah itu, upaya mengisi diri ku awali dengan mengikuti kelas Bahasa sansekerta dalam program Samskrtam Sambhasana Sibhiram selama 10 hari berturut-turut dan ku tutup dengan persembahan kecil pada perayaan Samkrta Sandhya.
Selain mengisi diri, juga ku lakukan upaya berbagi dengan berlatih yoga bersama sabahat-sahabat guru agama Hindu dari berbagai daerah. Mengenal mereka sungguh sebuah karma baik. Dan kesempatan lainnya juga adalah mengajar Yoga di SLB Negeri 1 Denpasar. Bertemu mereka juga menjadi sebuah value tersendiri.
Selain mengisi diri dan berbagi, juga ku ikuti upaya pembersihan diri dengan melukat bersama teman-teman di Pancoran Solas. Dan di kesempatan lain juga bertirta yatra ke Pura Besakih bersama guru-guru SMP dan melukat di Rumah Dayu Bhagini di Nongan Karangasem
Kelas Bhagavadgita juga tidak ketinggalan, bersama ibu Surpi Aryadharma.
Masih pula menyempatkan diri mengikuti langkah kaki Pak Donder dengan ikut pada acara open mic Dharma. Dan di daulat menjadi juri dadakan. Di lnjutman dengan rekaman video tentang teologi untuk WORLD HINDU PARISHAD.
Kegiatan lain lagi, ku ikuti kelas Satsang bersama Bhagavan Jaya, dimana aku mendapatkan pengetahuan tentang cara melafalkan mantra dengan benar. Juga berkesempatan mengunjungi griya beliau di Batuan-Gianyar. Begitu banyak energi positif yang ku terima.
Di akhir perjalanan panjang selama di Bali. Aku dedikasikan waktuku untuk mengambil langkah penting dengan mengikuti sertifikasi Yoga. Tidak tanggung-tanggung, ku jalani sertifikasi untuk 3 level.
Hari itu, kamis 31 oktober 2019 hingga 1 november 2019, memulai mula Tapa. Langkah awal sertifikasi yoga ini. Aku mendapat 5 kelompok asanas yoga. Yaitu Suryanamaskara, Chandranamaskara, Surya Daryam, Surya Kartalam dan Nadvityam Surya. Seluruh asanas ini di lakukan pengulangan sebanyak 10 putaran.
Pertemuan kedua pada sabtu-minggu, 9-10 november 2019, selain mengulang latihan 5 jenis kelompok asanas itu, aku juga mendapat tambahan 3 jenis yoga kelompok chandra yaitu yoga Chandra Kirana, Chandra Lomawati dan Chandra Kumari. Ini juga di latih sebanyak 10 putaran. Jadi total terdapat 8 jenis kelompok asanas.
Dan pertemuan terakhir sebelum ujian untuk sertifikasi yoga di lakukan, aku datang sendiri dan berlatih di bawah pengawasan pelatih selama kurang lebih 7 jam. Dengan melatih 4 kelompok asanas surya dan 4 kelompok asanas chandra. Sehingga hari itu telah aku jalani 1.160 asanas.
Tiba saatnya untuk ujian, 1.160 asanas ini tak dapat di tawar. Pada Rabu, 27 november 2019, aku ikuti ujian. Pada level 1 aku selesaikan 311 asanas. Level 2 aku selesaikan 360 asanas dan di level 3 aku selesaikan 510 asanas. Sehingga total asanas yang aku selesaikan untuk mencapai 3 level adalah 1.181 Asanas. Sungguh angka yang unik. Karena jika di jumlahkan angka ini menjadi 11.
Setelah menyelesaikan seluruh studi itu, akan aku tutup dengan puja di Pura Lempuyang Luhur. Semoga terwujud 💐💐💐🙏
RAM. TERWUJUD…saya dmn??😁😀😁
SukaSuka
Mantap luar biasa
SukaSuka
Matur suksme
SukaSuka
PATUT DICONTOH
SukaDisukai oleh 1 orang
Luarbiasa adik Made Adnyani niat dan keinginan sangat super dan cerdas sekali dari hati yang penuh kesabaran serta semangat tinggi ini yg disebut berdedikasi tinggi.
Lanjutkan adiknda Made semoga sukses dan tercapai apa yg di cita-citakan.
Mohon di sharing ya cara melakukan asanas sampai 1.181 hebat sekali.
Matursuksma sukses selalu.
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih Pak.
SukaSuka