Catatan Perjalananku di Kota Palangka Raya, kota Cantik dan Datar

hemm, baru sempat menulis nih, padahal sudah seminggu yang lalu kembali dari Kota Palangka Raya. Kota palangkaraya itu memang cantik dan asri. yang berkesan adalah wilayahnya yang datar banget. jauh sekali dengan kalimantan timur yang berbukit bukit.

kedatanganku di kota itu adalah dalam rangka mengikuti orientasi peningkatan Mutu Guru Agama Hindu se kaliantan tahun 2012. ini adalah kali kedua aku mengikuti kegiatan yang serupa. yang pertama dilaksanakan di Hotel Grand Sawit Samarinda Kalimantan Timur dan untuk tahun ini dilaksanakan di palangka Raya. menerima undangan untuk mengikuti kegiatan ini aku sambut dengan perasaan gembira bukan main, sebab aku memang belum pernah datang ke kota itu. nama kota itu telah sering ku dengar dan terasa tidaklah asing karena ada Kampus Hindu disana yang bernama STAH Tampung Penyang. selain itu, banyak juga sahabatku tinggal di propinsi Kalimantan tengah itu. tidak hanya itu, PR 3 IHDN denpasar pada saat aku masih kuliah dan menjadi Mahasiswa di Kampus IHDN itu, kini menjadi Ketua STAH tampung Penyang sehingga menambah semangatku untuk datang kesana.

ada kesan yang unik yang kurasakan, aku flight ke Palangkaraya namun transit di Surabaya, lucu khan? mau ke wilayah sesama Kalimantan saja harus ke Jawa dulu. tapi aku tetap Happy karena hampir semua teman yang berasal dari Kaltim dan serombongan denganku juga mengalami hal yang sama. tidak hanya itu, belakangan aku mengetahui bahwa teman temanku yang dari Kalimantan Barat (Pontianak) juga transit ke tanah jawa, ada yang transit di jakarta dan ada juga yang transit di Surabaya. seruuu khan…

sesampai di Palangkaraya, aku check in di Swiss Belhotel karena kegiatan dilaksanakan disana, aku disana selama 4 hari tanggal 13 – 16 Agustus 2012.

kegiatannya cukup seruuu, aku berkenalan dengan banyak teman… aku sangat bersemangat dan antusias, sebenarnya bukan karena hal hal yang terjadi dalam acara orientasi itu, tapi karena aku memang selalu antusias, hahahahahaha

karena terlalu antusias, pada malam harinya pastilah aku sangat kelelahan. tapi itu tidak terlalu berarti karena aku memiliki cara untuk meringankan kelelahan. sekali lagi, YOGa. aku tidak lupa untuk tetap Yoga setiap pagi sekalipun kita diminta untuk siap pada pukul 06.00 WIB. aku tidak akan meninggalkan agenda pentingku untuk Yoga. I Love YOGA.

lanjutt pada hari penutupan, aku mendapat kehormatan dari panitia pelaksana kegiatan untuk menjadi MC (Master of Ceremony). wow, senang banget sekaligus berdebar karena aku sudah lama tidak menekuni bidang MC ini lagi. aku memang suka berbicara di depan umum. aktifitas seperti MC, Mimbar, Pidato ataupun Dharmawacana menjadi aktifitas favoritku.

setelah aku sukses memandu acara penutupan itu, aku merasa bersemangat lagi untuk pulang ke rumahku karena aku sudah merindukan buah hatiku. kami keluar hotel pada pukul 07.00 pagi waktu setempat. aku bersemangat karena ini adalah petualangan baru. perjalan ini kuawali dengan mengunjungi Pura Dalem Prajapati Palangkaraya, lalu ke Pura PitaMaha Kota Palangkaraya. Pura Pitamaha sangat megah dan hebat. tentu dengan Balineses stylenya. aku tidak sempat mengunjungi Bale Basarah yang menjadi Tepat persembahyangan bagi umat Hindu Kaharingan. aku juga tidak menemukan suatu tempat suci yang mencirikan akulturasi antara Bali dan Dayak. tapi tak mengapa, mungkin hanya aku yang tidak tau tempatnya ada dimana.

tidak Lupa, aku juga sempat mampir di Sai Centre kota Palangkaraya, tempatnya indah dengan aura yang luar Biasa. begitu aku duduk aku langsung terhanyut dalam kegembiraan yang tak terjelaskan.

akhir kunjunganku ku tempuh dengan mengunjungi rumah Bapak yulianson, warga Hindu Kaharingan yang juga lama mengajar di kalimantan Timur. aku tidak melupakan Beliau sebab beliau juga pernah datang ke Bontang, ke kota kecilku ini untuk menjelaskan tentang Hindu Kaharingan bersama Ibu Tiwi Etika.

kepulanganku ke Balikpapan ku tempuh melalui Syamsuddim Noor international airport Banjarmasin. karena melalui Banjarmasin maka, aku dan rombonganku memilih naik travel dari kota Palangkaraya menuju Banjarmasin. disinilah kulihat kota ini sebagai kota yang demikian datar dan tak berbukit. sangat lapang. setelah menempuh perjalanan panjang, sampailah aku di Banjarmasin, aku tidak lupa mampir ke Martapura yang sangat terkenal dengan kerajinan kalimantannya. aku membeli beberapa oleh oleh lalu kulanjutkan perjalanan.

penerbangan Banjarmasin ke Balikpapan hanya ditempuh dalam waktu 35 menit. setelah di Balikpapan, Travelku sudah menjemputku. dan pada dini hari pukul 03.30 aku sampai di rumah mungilku..

terimakasih Tuhan atas keindahan kenangan ini…

with Love

Inner peace, Communal Love and Global Harmony

Warm Regard…

Rsi Vyasa Sang Penemu Wireless dan Video Call

Siang ini ada waktu luang untuk nulis lagi nih… sukaa banget nulis….

Aku teringat semalam ada acara Baca Bhagawad Gita di rumah salah satu warga Hindu Bontang. aku terkesan. sebab aku memang memiliki cerita khusus dengan sang pemilik rumah. sehingga aku datang dengan penuh semangat dan antusias. Pada saat itu, sloka yang sedang dibaca dan dibahas adalah BG, IV.3 yang secara inti berisi tentang penegasan Sri Krishna bahwa pengetahuan yang diberikan kepada Arjuna adalah pengetahuan yang sama dengan yang diberikan kepada Dewa Matahari, kepada Visvaswan ribuan tahun silam sebelum arjuna. Ada beberapa tokoh yang mencoba berpendapat tentang sloka tersebut. waktu itu yang diberi kesempatan hanya 2 tokoh. Lalu pembahasan akan ditutup. Tapi aku penuh dengan kegelisahan karena kedua tokoh itu pada intinya menyampaikan bahwa pengetahuan Rohani sangat rahasia dan perlu kehati-hatian dalam mempelajarinya dan menambahkan dengan komentar “ajewera”. kegelisahanku berawal karena sebagian besar pendapatnya serupa yaitu kehati – hatian dalam mempelajari Weda. ini bertentangan dengan pemikiran bebasku. jiwa kita membatasi cara mempelajari Weda maka kita sedang mempersiapkan “otoritas baru” bagi para pendeta. sehingga hanya para pendeta yang mempelajari Weda. setiap orang masih memandang Weda sebagai pengetahuan yang susah dijamah dan dipahami. apakah memang begini kondisi pengetahuan masyarakat Hindu?

Kegelisahanku itu memuncak dan aku tidak dapat menahan diri untuk tidak berbicara. lalu ku angkat tangan dan berinterupsi untuk diijinkan menyampaikan pendapatku. Akhirnya pembawa acraa mengijinkannya dan dibatasi hanya 5 menit. Meski demikian aku akan memanfaatkan waktu ini sebaik mungkin.

Kalimat atau pendapat yang kuungkapkan secara garis besar bahwa pengetahuan atau Jnana Yoga yang dimaksud dalam BG,IV.3 tersebut yaitu ingin menyampaikan bahwa pengetahuan yang sama, yang pernah disampaikan sebelumnya oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Sloka tersebut tidak ada kalimat yang berbunyi “perintah” untuk berhati2 mempelajari Weda. Itu artinya Krishna mencoba untuk meyakinkan Arjuna bahwa tidak ada yang baru, tidak ada pengetahuan yang baru. Pengetahuan rohani tersebut sama dengan yang diberikan sebelumnya. jangan lupa bahwa Matahari ribuan tahun yang lalu sama dengan Matahari yang sekarang. Pengetahuan Rohani atau Jnana Yoga tidak berubah. Hanya pemahaman manusia yang merosot sehingga perlu diingatkan kembali. sekali lagi saya katakan, kita hanya DIINGATKAN, itu karena kita semua lupa atau Avidya. aku juga tidak lupa untuk memberi contohnya. berikut adalah contohnya:

Banyak diantara kita yang paham bahwa Bhagawad Gita diberikan oleh Sri Krishna kepada Arjuna di medan perang Kuruksetra, pada zaman Mahabharata. Drstarastra yang buta juga ingin mengetahui keadaan perang dan apa saja yang terjadi di medan perang. Karena itu Rsi Vyasa memberikan berkah kepada Sanjaya agar Sanjaya bisa melihat langsung kejadian di Medan perang Kuruksetra meskipun Sanjaya dan Drstarastra berada di istana sehingga bisa menceritakannnya kepada Drstarastra. Karena itu dibeberapa literatur disebutkan bahwa Arjuna adalah sumber pertama yang menerima langsung ajaran Bhagawad Gita, Sanjaya adalah sumber kedua dan Drstarastra adalah sumber ketiga yang menerima BG ini.

Jika memperhatikan cerita tersebut, dan dikorelasikan dengan jaman sekarang, jaman teknologi, maka ada sebuah korelasi yang mengagumkan. sebagai salah satunya adalah tingkat pengetahuan duniawi  umat manusia masa kini diukur dengan seberapa cangkih teknologi yang dapat diciptakan dan digunakan untuk kehidupan. Sanjaya yang memiliki berkah dan kemampuan untuk melihat langsung kejadian itu adalah ibarat teknologi Video Call yang ada sekarang, dimana secara online seseorang dapat melihat langsung pada waktu yang sama sebuah kejadian yang terjadi ditempat yang terjauh sekalipun meskipun tanpa kabel penghubung. Sanjaya juga tidak membutuhkan kabel untuk dapat melihat Kuruksetra dari istana. Sanjaya sedang menggunakan “video Callnya” untuk melihat kejadian di kuruksetra. karena itu, teknologi itu sudah ada pada zaman itu dan sekarang dibuktikan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Video Call pertama kali ditemukan oleh Rsi Vyasa. Rsi Vyasa yang pertama kali menguasai pengetahuan tersebut dan menggunakannya untuk Sanjaya. Itulah mengapa pengetahuan Spiritual Rsi Vyasa dapat dibuktikan oleh Teknologi yang ada saat ini. Kemungkinan beberapa abad kedepan, dunia teknologi akan membuktikan satu persatu yang terlihat tidak masuk akal pada zaman dahulu.

Dengan demikian aku berpendapat bahwa, apa yang diajarkan dahulu tidak berbeda dengan yang diajarkan sekarang sesuai dengan sloka pada BG, IV.3 tersebut. tidak ada yang baru, karena teknologi hanya membuktikan kebenaran lama yang terpendam. Kita yang baru menyadarinya ini menganggapnya sebagai pengetahuan yang baru dan berbeda dari yang lama. Kita merasa pengetahuan zaman ini lebih maju dari pada zaman dulu, walaupun sebenarnya belum tentu begitu.

Sekian perenunganku,

Terimakasih Tuhan atas segala berkahMu sehingga aku dapat tetap berada pada jalan Cinta KasihMu.

Terimakasih pula atas segala kesehatan dan limpahan berkahMu.

Salam Peace, Love and Harmony…

Bontang, 25 Agustus 2012

%d blogger menyukai ini: