Renungan Diri: Cara Melepaskan Diri dari Mind agar bisa Hidup dalam Kekinian

3 cara melepaskan diri dari mind. Saya suka Vipasana

avatar triwidodoGita Kehidupan Sepasang Pejalan

buku meditasi 2

Cover Buku Seni Memberdaya Diri 2

“Mind akan selalu menghalangi setiap upaya kita untuk hidup dalam kekinian. Dalam kekinian, mind tidak bisa eksis. Mind hanya bisa eksis dalam masa lalu atau dalam masa depan. Dalam kekinian, mind tidak dapat mempertahankan keberadaannya. Tarik napas dan buang napas pelan-pelan. Alihkan seluruh kesadaran Anda pada proses pernapasan. Pada saat yang sama, coba berusaha untuk memikirkan sesuatu, sulit sekali bukan ? Proses pernapasan terjadi dalam ‘kekinian’ dan apabila kesadaran kita berada pada pernapasan, dalam ‘kekinian’, maka mind tidak bisa berfungsi. Masih ada dua cara lain untuk melepaskan dari supremasi mind yaitu dengan cara melelahkannya dan menghabiskannya.” (Krishna, Anand. (2002). Semedi 2, Meditasi untuk Peningkatan Kesadaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)

Cara melepaskan diri dari mind

“Cara pertama adalah dengan mengalihkan kesadaran pada napas. Cara yang dipopulerkan oleh Budha Gautama ini sudah teruji hasilnya. Ia menyebutnya Vipassana melihat ke dalam diri. Pada jamannya, cara ini…

Lihat pos aslinya 380 kata lagi

Renungan Gita: Ketidaksempurnaan Semangat Memberi kepada Orang Lain

Tulisan ini seperti jawaban atas masalah yg saya hadapi. Terimakasih keberadaan menyentuh saya lewat tulisan ini

avatar triwidodoGita Kehidupan Sepasang Pejalan

buku bhagavad gita

Cover Bhagavad Gita

Bhagavad Gita 9:27, “Kauteya (Arjuna, Putra Kunti), apa pun yang kau lakukan; apa pun yang kau makan; apa pun yang kau persembahkan kepada api suci (segala puja persembahanmu); apa pun yang kau hadiahkan (derma yang kau berikan); dan segala tapa-brata – persembahkanlah semuanya  kepada-Ku.”

 

Makna pertama adalah jelas: Lakukan segala-galanya dengan semangat persembahan. Jadi bukan sekadar ora-et-labora atau berdoa sambil berkarya – namun segala macam karya dijadikan doa. Pekerjaan itu sendiri menjadi persembahan – work is worship. Ini makna pertama.

Ada pula makna lain yang terselubung – Melakukan segala sesuatu, termasuk beramal saleh, berdana-punia, segala-galanya dengan penuh kesadaran bila kita sedang melakukannya bagi diri sendiri – bukan bagi orang lain.

Kita tidak menghadiahi orang lain, kita sedang menghadiahi diri sendiri. Kita tidak bersedekah atau melayani ‘orang lain’, kita tidak membantu ‘orang lain’ – kita sedang melayani diri sendiri, kita sedang membantu diri sendiri. Lihatlah kemuliaan Jiwa…

Lihat pos aslinya 271 kata lagi

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai