Marilah kita Berdoa sebelum membaca Sabda dari Śrī Krsna
Oṁ Saha nāvavatu; saha nau bhunaktu; Saha vīryam karavāvahai; Tejasvi nāvadhītamastu; Mā vidviṣāvahai; Oṁ Shāntiḥ, Shāntiḥ, Shāntiḥ
(Semoga Hyang Tunggal senantiasa melindungi kita; menjernihkan pikiran kita: semoga kita dapat berkarya bersama dengan penuh semangat; semoga apa yang kita pelajari mencerahkan dan tidak menyebabkan permusuhan; Damailah hatiku, damailah hatimu, damailah kita semua.)
Śrī-bhagavān uvāca
anāśritah karma-phalam kāryam karma karoti yah
Sa samnyāsi ca yogī ca na niragnir na cākriyah
Bhagavad Gīta, 6.1
Śrī Bhagavān (Krsna Hyang Maha Berkah) bersabda:
“Ia yang berkarya menunaikan kewajibannya Tanpa mengharapkan hasil, tanpa pamrih – adalah Samnyāsi sekaligus Yogī.
Samnyāsi bukanlah seseorang yang melepaskan segala kewajibannya – termasuk persembahan; dan Yogī bukanlah seseorang yang meninggalkan Segala aktivitas.”
Sebelumnya, para Samnyāsi dibedakan dari para Yogī. Para Samnyāsi adalah Mereka yang melepaskan segala kewajiban – menyepi jauh dari keramaian, dan bahkan melepaskan juga Segala ritus-ritus yang dianggapnya tidak membantu dalam pencarian jati diri. Sebab itu, Samnyāsi dikaitkan dengan ajaran Sāmkhya.
Sementara itu Yogī masih bisa berada di tengah keramaian dunia – tapi dia pun tidak “begitu” tertarik dengan segala kegiatan duniawi. Seluruh waktunya nyaris terhabiskan untuk meraih pencerahan.
Krsna adalah sebuah revolusi – Ia tidak hanya mendefinisikan Samnyāsi dan Yogī dengan cara yang beda, tapi juga mempertemukan kedua-duanya. Inilah jawaban bagi manusia modern – yang masih berada di tengah kegaduhan dan kebisingan dunia, namun ingin tetap mencapai kesempurnaan diri. Jawabannya, solusinya adalah:
Berkarya tanpa Pamrih! Menunaikan Segala tugas-kewajiban; menjalankan usaha – melakukan segala Hal – tapi tidak pamrih, dalam pengertian tidak memikirkan kepentingan diri. Nah orang seperti itu – manusia yang berkarya tanpa pamrih seperti itu – adalah kedua-duanya, Yogī dan Samnyāsi.
Om, Sarve bhavantu sukhinaḥ; Sarve santu nirāmayāḥ; Sarve bhadrāṇi paśyantu; Mā kashchit duḥkha bhāgbhavet; Oṁ Shāntiḥ, Shāntiḥ, Shāntiḥ
(Semoga semua makmur, bahagia dan bebas dari penyakit. Semoga semua mengalami peningkatan kesadaran, dan bebas dari penderitaan. Damailah hatiku, damailah hatimu, damailah kita semua.)
Bontang, 24 Desember 2017 – MA
Di tulis ulang dari Buku Bhagavad Gīta oleh AK Hal 244