Yogī: Seseorang Yang Memahami Jñāna dan Vijñāna

Marilah Kita berdoa sebelum membaca sloka Bhagavad Gita Berikut:

Oṁ Saha nāvavatu; saha nau bhunaktu; Saha vīryam karavāvahai; Tejasvi nāvadhītamastu; Mā vidviṣāvahai; Oṁ Shāntiḥ, Shāntiḥ, Shāntiḥ

(Semoga Hyang Tunggal senantiasa melindungi kita; menjernihkan pikiran kita: semoga kita dapat berkarya bersama dengan penuh semangat; semoga apa yang kita pelajari mencerahkan dan tidak menyebabkan permusuhan; Damailah hatiku, damailah hatimu, damailah kita semua.)

Jñāna-vijñāna-trptātmā kūtastho vijitendriyah

yukta ity ucyate yogī sama-lostāśma-kāñcanah

Bhagavad Gītā, 6.8

“Dengan Pengetahuan Sejati (jñāna) tentang Diri (Jiwa) dan pengetahuan tentang alam benda (vijñāna) yang dimilikinya, seorang Yogī tidak tergoyahkan oleh keadaan-keadaan di luar diri. Dengan segenap indranya terkendali – bagi dia, tanah, Batu, dan logam mulia adalah Sama. Demikian, Ia mencapai kesempurnaan diri.”

Menyadari kehadiran Gusti Pangeran di dalam setiap diri, bahkan di dalam bebatuan, pepohonan, di laut dan di udara – dimana-mana – inilah Kesadaran tertinggi, inilah kesempurnaan diri. Inilah Yoga.

Tidak berarti seorang Yogī menjadi buta-harga – Batu tetap Batu, dan emas tetap emas. Ia Sadar akan perbedaan harga diantaranya. Namun, Ia pun Sadar bila perbedaan itu hanyalah Karena urusan supply and demand. Suatu ketika, Jika emas sudah bisa di produksi dengan biaya rendah, maka seperti mutiara yang Sekarang banyak di budidayakan, Ia akan kehilangan pamornya Sebagai Logam Mulia.

Pada dasarnya, seorang Yogī Sadar betul bila seluruh keberadaan adalah carbon-based. Semuanya adalah permainan karbon dalam bentuk yang beda, dengan kepadatan yang beda. Pada dasarnya, dunia benda pun adalah manifestasi yang tampak beda dari keberadaan yang satu dan Sama.

Om, Sarve bhavantu sukhinaḥ; Sarve santu nirāmayāḥ; Sarve bhadrāṇi paśyantu; Mā kashchit duḥkha bhāgbhavet; Oṁ Shāntiḥ, Shāntiḥ, Shāntiḥ

(Semoga semua makmur, bahagia dan bebas dari penyakit. Semoga semua mengalami peningkatan kesadaran, dan bebas dari penderitaan. Damailah hatiku, damailah hatimu, damailah kita semua.)

Bontang, 31/12/2017 – MA

Di tulis ulang dari Buku Bhagavad Gītā oleh AK Hal 251

Diterbitkan oleh Ni Made Adnyani

Aku suka Menulis, aktifitas Mengajar dan Yoga

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: