Renungan Diri: Mendidik Anak demi Obsesi Mimpi Orangtua atau Mimpi Anak Sendiri?

Untung baca artikel ini, saya sebagai orang tua yang masih muda, keluarga muda, semoga tidak demikian menuntut…

avatar triwidodoGita Kehidupan Sepasang Pejalan

buku kehidupan

Cover Buku Kehidupan

“Anda kirimkan anak-anak ke sekolah. Tidak ada salahnya, tetapi tujuan Anda untuk mengirimkan mereka ke sekolah itu yang salah. Anda mendambakan gelar bagi mereka. Anda mempunyai harapan sendiri. Anda punya mimpi-mimpi Anda sendiri yang tidak terwujud. Sekarang Anda berharap bahwa mereka akan mewujudkannya. Harapan-harapan Anda yang tidak terpenuhi, Anda harapkan agar mereka penuhi.

“Mungkin saja, sewaktu kecil Anda pernah bermimpi untuk menjadi dokter. Mungkin situasi saat itu tidak menunjang dan impian Anda tidak terwujud. Sekarang Anda ingin anak Anda menjadi dokter. Mungkin saja, ia lebih tertarik pada seni; mungkin ia ingin menjadi seniman. Tetapi Anda tidak akan memperbolehkannya. Dia harus hidup untuk mewujudkan impian Anda, hanya untuk memenuhi ego Anda. Betapa bodohnya, betapa lucunya, betapa kejamnya!

“Anda lupa bahwa anak-anak Anda memiliki mimpi-mimpi sendiri. Mereka memiliki kehidupan sendiri. Tidak. Anda tidak bisa mengatakan itu cinta. Paksaan dan cinta tidak dapat jalan bersama. Anda juga tidak dapat menyembunyikan…

Lihat pos aslinya 435 kata lagi

Renungan Masnawi: Jika Iblis berhasil menggoda Adam, itu pun karena kehendak-Nya

Pikiran dab rasa. Rasa tidak pernah memanipulasi…

avatar triwidodoGita Kehidupan Sepasang Pejalan

buku masnawi 1 langit biru

Cover Buku Masnawi Satu

“Adam dalam kisah ini mewakili rasa. Sementara, Iblis mewakili pikiran. Jika analogi ini dipahami sejak awal, pesan Moulana akan menjadi sangat jelas:

“Iblis berupaya untuk menutupi kesalahannya dan mencari pembenaran, ‘Tuhanlah yang menggoda aku.’

“Tidak demikian dengan Adam. Ia mengakui kesalahannya. ‘Semua ini terjadi karena perbuatanku juga.’

“Mendengarkan pengakuan Adam, Allah bersabda: ‘Sadarkah engkau, bahwa apa yang kau lakukan itu karena Aku juga?’

“Adam menjawab, ‘Ya, Tuhanku,’

‘Lalu kenapa tidak mengatakan demikian?’ tanya Tuhan.

‘Aku tidak dapat menyalahkan Engkau  – Tuhanku…’jawab Adam.

“Allah bersabda: ‘Dengarkan Adam, apa yang telah kaulakukan akan Kulakukan terhadapmu.’

 

“Berarti apa? Jangan menyalahkan Allah dan Allah tidak akan menyalahkanmu, ‘Wahai Adam, kau tidak menyalahkan Aku. Karena itu, Aku pun tidak akan menyalahkanmu.’

“Sekian banyak makna yang tersirat dalam kisah ini:

“Pertama, Allah berada di balik setiap kejadian. Maha Besar Allah, Maha Suci Tuhan, Dialah Sebab Awal segala kejadian.

“Jika Iblis berhasil…

Lihat pos aslinya 369 kata lagi

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai