
Bontang, Kalimantan Timur – “Saya tidak pernah menyangka bahwa tameng Dayak memiliki filosofi yang begitu dalam. Kegiatan ini benar-benar membuka wawasan saya tentang budaya lokal,” ujar Rihana, salah satu siswa kelas X yang mengikuti kegiatan ini. Pernyataan ini mencerminkan antusiasme siswa SMAN 1 Bontang terhadap Program Guru Tamu yang diadakan pada 13 Februari 2025. Kegiatan ini menghadirkan Bapak Martinus Ng, seorang Purnawirawan TNI sekaligus praktisi Dewan Adat Dayak Kota Bontang, yang memperkenalkan tameng Dayak, salah satu warisan budaya khas Kalimantan yang kaya akan makna dan filosofi.

Kegiatan ini dipandu oleh Ibu Ni Made Adnyani, S.Ag., M.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas sekaligus Ketua Program P5, yang berperan sebagai moderator dan fasilitator diskusi. Dalam sesi pemaparan, Bapak Martinus Ng menjelaskan filosofi dan nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tameng Dayak. Selain itu, beliau juga menguraikan makna motif dan warna yang terdapat pada tameng tersebut, serta fungsi utamanya dalam kehidupan masyarakat Dayak, baik sebagai perlindungan diri maupun bagian dari perlengkapan tarian tradisional.
Selain membahas tameng Dayak, Bapak Martinus Ng juga memperkenalkan Topi Seraung Dayak, sebuah kerajinan tangan khas yang memiliki nilai simbolis tinggi dalam budaya Dayak. Para siswa terlihat antusias dalam menyimak penjelasan dan berpartisipasi dalam sesi diskusi yang interaktif.

Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Program Guru Tamu ini bertujuan untuk:
- Melestarikan budaya asli di tengah arus globalisasi – Siswa diharapkan mampu menjaga nilai-nilai lokal di tengah pengaruh budaya luar.
- Mengakomodasi unsur budaya luar tanpa kehilangan identitas – Membantu siswa memahami bagaimana menerima pengaruh baru tanpa menghilangkan jati diri budaya lokal.
- Mengintegrasikan budaya asing ke dalam budaya Indonesia – Mendorong pemahaman tentang bagaimana budaya luar dapat diselaraskan dengan nilai-nilai lokal.
- Menyaring pengaruh budaya asing – Membangun kesadaran siswa dalam memilah pengaruh luar agar tetap mempertahankan aspek positif.
- Menjadi landasan bagi perkembangan budaya di masyarakat – Mendorong siswa untuk turut serta dalam inovasi budaya yang tetap berpijak pada kearifan lokal.

Program Guru Tamu ini diawali dengan pemaparan materi oleh Bapak Martinus Ng yang berlangsung dengan jelas dan interaktif. Para siswa terlihat antusias mengikuti materi, terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dalam sesi diskusi. “Saya sangat kagum dengan bagaimana budaya Dayak bisa tetap lestari hingga kini. Ini menjadi motivasi bagi saya untuk lebih menghargai budaya Indonesia,” kata Husein, salah satu peserta diskusi.
Sebagai bentuk evaluasi dan refleksi dari kegiatan ini, setiap siswa diminta membuat resume serta refleksi diri mengenai materi yang telah dipaparkan. Resume ini bertujuan untuk menguji pemahaman siswa, sementara refleksi diri membantu mereka dalam menginternalisasi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya Dayak.
Kegiatan ini juga didokumentasikan oleh anggota ekstrakurikuler jurnalistik kelas X, sehingga dapat dipublikasikan sebagai bagian dari laporan sekolah serta menjadi referensi pembelajaran di masa mendatang.

Secara keseluruhan, Program Guru Tamu ini berlangsung dengan sukses dan memberikan manfaat besar bagi siswa SMAN 1 Bontang. Selain memperkaya wawasan mereka tentang kekayaan budaya Indonesia, kegiatan ini juga mengajarkan pentingnya pelestarian budaya sebagai bagian dari identitas bangsa. Diharapkan melalui program ini, para siswa tidak hanya memahami warisan budaya, tetapi juga memiliki semangat untuk turut serta dalam menjaga dan melestarikannya bagi generasi mendatang.
Kontributor Naskah: Rihana – Ekskul Pers & Jurnalistik SMAN 1 Bontang
