Perjalanan tanpa Keberanian

Tuan, aku senang mendengar rencanamu melanjutkan perjalanan. Semoga semangatmu seiring sejalan. Pertama-tama, Tuan perlu sangat jujur. Jujur pada diri sendiri, jujur pada nuranimu. Seperti Agastya yang dengan keberaniannya mengakui cintanya pada Lopamudra, Putri Bharadwaja. Meski Lopamudra tau bahwa Agastya akan pergi, tapi keberanian Agastya mengakui itu mampu menghentikan perang dua suku besar saat itu.

Tuan, jika kau tidak memiliki keberanian besar, janganlah mencoba masuk ke perjalanan ini. Setidaknya menurutku begitu. Tuan Bukan pemberani. Bahkan untuk mengakui sebuah fakta emperis atas apa yang terjadi, tuan masih takut. Masih mengorbankan orang lain untuk melindungi dirimu. 

Apa yang akan tuan jadikan modal dalam perjalanan ini? Bahkan perkara sekecil ini tuan tak mampu jujur. 

Perjalanan ini tidak membutuhkan alasan. Perjalanan ini membutuhkan tujuan. Jika Tuan Belum memiliki tujuan, tuan akan menciptakan banyak alasan. 

Tuan, aku tau Betul apa itu janji kosong 

Tuan, aku juga tau bagaimana memberi makan egomu. 

Tapi Tuan tak tau bahkan tak ingin tau jika aku telah lelah. 

Setiap perjalanan adalah authentic jika Tuan mengenali licinnya ego. Tuan, berulang kali sudah aku katakan, perjalanan sunyi ini sungguh akan membawamu pada kesepian yang berkepanjangan. Janganlah bergantung pada sosokku. Buanglah. Aku tidak sedang mencari murid karena aku Bukan Murshid.

Saat aku berwajah Parvati, penuh kelembutan, Tuan berpikir aku Parvati selamanya. Tidak Tuan. Aku Bisa menjadi Kali. Aku juga Bisa murka, dengan tegas memenggal kepala ego.

Tuan, lihatlah wajahmu ke dalam cermin, Tuan akan melihat gelayut bayangan wajahku disana, wajah Parwati. sesaat kemudian, Tuan juga akan melihat Lopamudra dan Mungkin bahkan Dewi Kali

Kuberitau Tuan, Suara seruling indah di Bulan Purnama akan sangat menenangkan aku. Ambil dan mainkan seruling itu.

Surat cinta dari Prema

Popcorn Brain: Otak Kita Terlalu Sibuk?

Suatu hari, aku sedang duduk di meja kerja dengan niat menyelesaikan tugas, tapi setiap beberapa menit sekali, mobile phone berbunyi. Notifikasi itu bikin penasaran, dan tanpa sadar aku sudah menghabiskan setengah jam scrolling media sosial. Pernah mengalami hal seperti ini? Kalau iya, mungkin otak sedang mengalami yang namanya “Popcorn Brain.”

Istilah ini menggambarkan kondisi otak yang selalu mencari sesuatu yang cepat dan instan. Ibaratnya seperti popcorn yang meletup-letup tanpa henti di panci. Otak kita jadi sulit diam, selalu ingin terstimulasi oleh hal-hal baru, seperti video pendek di TikTok, meme di Instagram, atau notifikasi grup WhatsApp.

Fenomena ini bukan muncul begitu saja. Kebiasaan kita yang terus-menerus terpapar teknologi adalah penyebab utamanya. Coba ingat-ingat, seberapa sering kita merasa perlu mengecek mobile phone hanya karena mendengar bunyi notifikasi? Otak kita ternyata melepaskan hormon dopamin setiap kali kita mendapat stimulasi seperti itu. Dopamin inilah yang bikin kita merasa senang, meskipun hanya sesaat.

Masalahnya, kebiasaan ini punya dampak besar. Salah satunya, kita jadi sulit fokus. Misalnya, ketika sedang membaca buku, tapi tiba-tiba merasa bosan dan beralih memeriksa media sosial. Akhirnya, waktu membaca malah habis untuk scrolling. Selain itu, hubungan kita dengan orang sekitar pun bisa terganggu. Saat sibuk dengan layar, kita jadi kurang memperhatikan obrolan atau kehadiran orang di depan kita. Bahkan, kebiasaan ini juga bisa bikin tidur terganggu. Cahaya layar sebelum tidur sering kali membuat otak sulit beristirahat.

Tapi tenang, ada cara untuk mengatasinya. Salah satunya adalah dengan mencoba Latihan meditasi. Kita bisa mulai dengan meluangkan waktu beberapa menit untuk duduk diam dan fokus pada nafas. Latihan yoga bareng teman juga merupakan hadiah tak ternilai yang Bisa kita beri untuk tubuh kita. Detoks digital juga bisa membantu. Misalnya, cobalah mematikan mobile phone saat makan atau menjelang tidur. Habiskan waktu lebih banyak untuk ngobrol langsung dengan teman atau keluarga, karena interaksi seperti ini jauh lebih bermakna dibanding chatting. Jika tak ada teman ngobrol Langsung, kita juga Bisa menulis. Dan yang nggak kalah penting, latih diri untuk fokus pada satu hal dalam satu waktu.

Popcorn Brain memang tantangan di era digital ini, tapi bukan berarti kita nggak bisa mengatasinya. Dengan sedikit usaha untuk mengubah kebiasaan, kita bisa membuat otak kembali tenang dan seimbang. Jadi, yuk mulai kurangi screen time dan nikmati hidup dengan cara yang lebih santai dan mindful!

Yuk Latihan yoga di Bhadra Yoga Sanstha Bontang

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai